Kades Kenjo, Ahmad Sofyanto : Tak Sekadar Pemimpin Struktural, tapi Kultural
http://www.diplomasinews.net/2019/11/kepala-desa-kenjo-ahmad-sofyanto-kades.html
DIPLOMASINEWS.NET_BANYUWANGI_Kekhidmatan suasana
di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, itu, benar-benar terasa
ketika sebanyak 128 kepala desa terpilih tengah melakoni ‘ritual’ pelantikan. Pelantikan
serentak yang dilakukan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, tersebut,
digelar pada Rabu, 20 November 2019.
Sementara itu, kepala desa terpilih dari Desa
Kenjo, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, Ahmad Sofyanto, ketika ditemui
DIPLOMASINEWS.NET, usai pelantikan, dirinya berucap bahwa menjadi orang ‘number
one’ di desa itu tidak gampang dan sarat dengan tantangan yang setiap saat
menghadang di tengah jalan.
Ucapnya lagi, sesuai harapan bupati Banyuwangi, Abdullah
Azwar Anas, kepada para kades terpilih, bahwa seorang pemimpin desa harus memprioritaskan
betapa pentingnya sumber daya manusia [ SDM ] yang terdapat di desa. Kepala desa
Kenjo, tersebut, menirukan pesan dari bupati bahwa, kini visi seorang kades tak
hanya sekadar infrastruktur fisik saja, tetapi mesti mempersiapkan SDM yang
berkualitas unggul. Dan, keunggulan itu tak hanya dari pendidikan saja, tapi
juga factor gizi yang baik sejak berada di dalam kandungan.
“Kepala desa itu harus dituntut kerja keras dan
kerja cerdas. Tak hanya seorang pemimpin structural, tapi ia juga seorang pemuka
kultural atas seluruh warga di desanya,” ucap Ahmad Sofyanto, 27 tahun, kepala desa termuda itu ketika diinterviu
DIPLOMASINEWS.NET, di halaman pendopo, Rabu, 20 November 2019.
Masih ucapnya, setiap desa diharapkan oleh
bupati agar bisa menggali potensi destinasi wisata agar bisa mendongkrak
perekonomian di desa masing-masing dan kemudian berimbas positif tehadap
ekonomi Banyuwangi.
Dan, ketika ditanya DIPLOMASINEWS.NET, harus
diapakan dan akan dikemanakan Desa Kenjo, itu? Dengan diplomatis dirinya menjawab
bahwa desanya yang kini dikepaladesai itu akan disempurnakan yang sekiranya
belum sempurna. Akan dimanej dan ditata lagi jika ada sesuatu yang belum
tertata.
Lanjutnya, Desa Kenjo yang selama ini masih
bercitra ‘miring’ itu akan dihapus agar menjadi desa sejuk, damai, aman, ramah,
dan bercitra positif. Pasalnya, dirinya mengaku bahwa desa yang dipimpinnya itu
hingga sekarang masih ‘dibranding’ atau dipredikati sebagai ‘desa magic’ oleh
banyak orang.
“Biarkan jika banyak pihak menyebut Kenjo
sebagai ‘desa magic’. Buktikan bahwa hal tersebut jika dikelola dengan cara
positif pasti akan menghasilkan sesuatu yang positif juga,” beber kepala desa
Kenjo, itu, kepada media online, ini.
Sembari berkelakar, Ahmad Sofyanto, kades paling
muda dan masih berstatus mahasiswa di Universitas Brawijaya, Malang, itu, berucap
bahwa ‘tenaga magic’ itu akan dikelola menjadi sesuatu yang positif dan bersifat
jasa. Misalnya, hal itu bisa digunafungsikan sebagai usaha ‘jasa pengiriman’
barang seperti layaknya bisnis cargo atau paket kilat.
“Bukankah ‘magic’ itu juga praktiknya merupakan jasa
‘pengiriman’ juga?” pungkas Sofyanto, sambil senyam-senyum ketika memungkasi interviunya bersama
DIPLOMASINEWS.NET, di acara ‘ritual’ pelantikan kepala desa serentak di pendopo
Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, Rabu, 20 November 2019.
Onliner :
oma prilly/sofyan
Editor : roy enhaer