Ketika Coronavirus ‘Dicegah’ dengan ‘Ruqyah - Syar'iyah’


Dede Farhan Aulawi
DIPLOMASINEWS.NET_BANDUNG_Ketika pandemic Coronavirus meluluhtantakkan dan menjungkirbalikkan negara-negara di dunia, hal itu bisa menjadi tantangan sendiri bagi kalangan tenaga kesehatan agar mampu tanggulangi masalah-masalah yang terdapat di dalamnya.

Dalam konteks, itu, perusahaan - perusahaan farmasi terus giat mencari berbagai formula yang tepat. Pun, banyak herbalis ataupun spiritualis ikut berpartisipasi dalam berusaha untuk menemukan cara pengobatan ataupun pencegahan virus Corona itu.

Ketika DIPLOMASINEWS.NET, menemui Dede Farhan Aulawi, di teras rumahnya di Bandung, Minggu, 12 April 2020, mengatakan bahwa sejauh semua demi kemaslahatan, kesehatan, dan keselamatan bersama tentu baik saja. Yakni tumbuh sikap dan perilaku bergotong royong, bahu membahu untuk nilai - nilai kemanusiaan.

Papar Dede, dalam konteks hal tersebut, metode ruqyah pun menjadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan. Apalagi Indonesia merupakan negara yang kaya dengan rempah-rempah dan sumber tanaman obat lainnya.

Lanjutnya, begitupun dengan sebuah keyakinan bahwa virus itu adalah ‘makhluk’ Allah, maka kita juga harus bermohon kepada-Nya untuk penyembuhannya. Jadi, tidak ada yang salah jika semua ikhtiar dilakukan sepanjang tidak menyalahi ketentuan agama.


“Bahwa ruqyah syar'iyah adalah sebuah terapi pengobatan dengan cara membacakan ayat-ayat suci Alquran dan doa-doa perlindungan yang bersumber dari Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW,” terang Dede, relijius ketika berwawancara bersama DIPLOMASINEWS.NET, Minggu, 12 April 2020.

Terangnya, bahwa metode tersebut bisa digunakan untuk pengobatan atau pencegahan penyakit, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, baik medis maupun non-medis.

Masih terang Dede, lihat saja penelitian terakhir di Eropa bahwa virus Corona begitu aktif dan agresif ketika mendengarkan musik, namun mengecil, diam dan mati setelah diperdengarkan adzan.

“Itulah sebabnya di banyak negara di Eropa sekarang banyak dikumandangkan adzan. Ada korelasi spiritual antara seluruh mahluk di bumi, yang tunduk dan patuh pada penciptanya, yaitu Allah. Jadi esensinya lebih mendekatkan diri pada Allah SWT, Yang Maha Kuasa atas segala-galanya,” terang Dede, serius.

Lebih jauh, Dede menerangkan bahwa landasan ruqyah terdapat di dalam Al Qur'an dan Assunnah, seperti dalam Al Qur'an surat Al-Isra’ ayat 82, yang artinya, Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah bagi orang- orang dzalim selain kerugian ".

Kemudian, di dalam surat Yunus ayat 57 yang artinya " Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman ".

Dan, lebih jauh Dede menyitir beberapa surat di Al Quran, seperti Surat Fushshilat ayat 44 yang artinya " Katakanlah, Al Quran itu adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman". Juga, Hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim dari Abi Sa’ id Alkhudri yang artinya "Dari Abi Said Alkhudri ra, beliau berkata, ketika kami sedang dalam suatu perjalanan, kami singgah di suatu tempat, maka datanglah seorang wanita dan berkata, ‘sesungguhnya pemimpin kami terkena sengatan, sedangkan sebagian kami sedang tidak ada, apakah ada diantara kalian yang bisa me-ruqyah ? ’, maka bangunlah seorang dari kami yang tidak diragukan kemampuannya dalam ruqyah. Dia me-ruqyah dan sembuh. [ HR. Bukhari-Muslim ].

Kemudian ada hadits shahih riwayat Muslim dari Auf bin Malik Al-asyja’ i yang artinya : Dari Auf bin Malik Al-asyja’ i, ia berkata ‘ Dahulu kami me-ruqyah di masa jahiliyah, dan kami bertanya : wahai Rasulullah bagaimana pendapatmu ? ’

Rasulullah SAW bersabda, ‘Perlihatkan kepadaku ruqyah kalian, tidak apa-apa dengan ruqyah jika tidak ada unsur syiriknya’. [ HR. Muslim ].

“Tentu masih banyak lagi keterangan yang bisa menjadi landasan hukum terkait diperbolehkannya ruqyah selama tidak syirik,” terang Dede ketika ber-interview bersama DIPLOMASINEWS.NET, Minggu, 12 April 2020.

Masih terangnya, dengan demikian, jika merujuk pada keterangan di atas pada dasarnya semua jenis penyakit bisa di-ruqyah dan sembuh dengan izin Allah SWT. Tanpa kecuali, termasuk COVID-19, itu.

“Baik penyakit fisik maupun non-fisik, medis maupun non- medis, juga gangguan makhluk jin dan sihir, serta gangguan mental kejiwaan lainnya bisa diterapi dengan metode ruqyah syar'iyah ", pungkas Dede, memungkasi wawancaranya.

Onliner     : oma prilly
Editor        : roy enhear

Related

Cover Story 576970134945019525

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item