Jalan Berlobang dan Darurat, ‘Mata’ Pejabat Tak Melihat
DIPLOMASINEWS.NET - KALIBARU - BANYUWANGI - Siang itu, 08 November 2021, puluhan masyarakat Desa Banyuanyar, Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur, merasa gerah, sumpek dan jengkel ketika melintas di jalan antara Desa Kalibaru Kulon dan Desa Banyuanyar.
Kesumpekan masyarakat tersebut dikarenakan akses jalan dari Desa Kalibaru Kulon menuju ke arah balai Desa Banyuanyar itu kondisi jalan beraspalnya sepanjang kira - kira dua kilometer tersebut telah rusak parah total, berlubang menganga hingga terkelupas aspalnya.
Sementara itu, Gimun, 45 tahun, warga Dusun Krajan, Desa Banyuanyar, Kalibaru, Banyuwangi tersebut ketika ditemui media daring ini mengeluh atas ‘jebloknya’ kondisi jalan di desanya itu.
Kekesalan Gimun atas ‘kehancuran’ jalan tersebut akhirnya dijawab sendiri dengan mengkoordinir sejumlah warga untuk ‘gugur gunung’ dengan aksi nyata melakukan pengurugan jalan berlubang tersebut dengan material tanah dan rerumputan.
“Ini sangat darurat. Makanya dengan modal yang juga darurat, kami bersama warga telah melakukan pengurugan hanya dengan tanah agar tidak terlalu parah kondisinya,” ucap Gimun sembari menyeka peluhnya usai mengurug jalan lobang itu.
Ucapnya lagi, sebagai warga pihaknya sudah jengah, capek dan ‘mblenger’ mengusulkan ke pihak terkait agar akses jalan utama di desa tersebut segera dan secepatnya dibenahi sehingga layak untuk dilewati.
Masih ucapnya, kondisi jalan yang rusak parah dan menganga berlubang itu sesungguhnya sangat berisiko tinggi tingkat kecelakaannya ketika masrakat pengguna jalan melintasi setiao saat dan juga telah lama ‘mata’ pejabat tak melihat.
“Jika ada warga yang melintas di jalan berlobang itu kemudian mengalami kecelakaan karena terperosok, beranikah para pejabat di atas sana bertanggung jawab?” ucapnya dengan nada tanya.
Sementara itu, kepala desa Banyuanyar, H. Supardi ketika dihubungi media daring ini lewat HP - nya sedang tidak aktif.
Contributor : Jp/Pin
Editor : Roy Enhaer
Publisher : Oma Prilly
