'Sakera dan Marlena' di Pawai Budaya Desa Tegalharjo, Kades Andrik : Jangan Pernah Lupakan Sejarah
http://www.diplomasinews.net/2023/08/sakera-dan-marlena-di-pawai-budaya-desa.html
GELLENG SOKOH : peserta penampil dalam pawai budaya di Desa Tegalharjo, Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur. [ image : roy ] |
DIPLOMASINEWS.NET - Tegalharjo - Banyuwangi -
Siang itu, tepat pukul 13.00 Wib, Senin, 28 Agustus 2023, gelar budaya nasional demi menyambut kemerdekaan ke - 78 Republik Indonesia itu berlangsung di Desa Tegalharjo, Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur.
Catatan media online ini di sepanjang rute yang dilalui pawai budaya tersebut sedikitnya ada belasan regu yang ikut sebagai peserta karnaval. Sedangkan setiap regunya beranggotakan ratusan orang yang berbusana khas multi - etnis atau beragam suku di Nusantara ini.
Masih catatan media online ini di lapangan bahwa busana adalah semacam artefak hidup yang berkembang sesuai peradaban manusia di setiap zamannya.
JASA PAHLAWAN : Kades Tegalharjo, Andrik Tri Waluyo ketika menikmati gelar pawai budaya di desanya. [ image : roy ] |
Tak berbeda dengan gelar pawai budaya yang ditampilkan oleh warga di seantero Desa Tegalharjo siang itu. Seluruh peserta karnaval budaya sejak garis start hingga titik finish tersebut telah membalut tubuhnya dengan merepresentasikan custom dress atau busana adat yang tumbuh dan masih orisinal atas kebhinekaan suku - suku di negeri ini.
Salah satunya busana adat yang unik dan menarik sebagai hiburan ketika ditampilkan di ajang pawai budaya di Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur itu adalah busana khas Madura dengan sosok 'Sakera dan Marlena' - nya.
Unik dan menariknya bahwa peserta pawai budaya yang semuanya berbusana adat Madura ala Marlena itu ketika tepat di depan panggung kehormatan secara kompak dan harmonis menyuguhkan gerak tari sembari mendendangkan tembang Gelleng Sokoh.
Inilah sepenggal liriknya. Yale' yale' aduh gelang soko
palembayya meltas panjelin
bhak olleya ka' bhak olleya
norok bunte'e budina
norok bunte' ngateraggi
ngaterragi ka bangkona.
Sementara itu, Kepala Desa Tegalharjo, Andrik Tri Waluyo ketika ditemui di atas panggung kehormatan usai acara menuturkan bahwa acara pawai budaya yang digelar bareng - bareng warga itu demi menyambut dirgahayu kemerdekaan ke -78 Republik Indonesia.
Tuturnya lagi bahwa pihaknya dalam acara kirab budaya di momentum kemerdekaan itu mengajak seluruh warga desa agar tidak sekali pun melupakan sejarah. Jangan pernah melupakan jasa para pahlawan yang telah gugur dan tanpa pamrih apa pun itu. Para pahlawan yang telah bersedia dan ikhlas mengorbankan tenaga, harta bahwa bertaruh hingga meregang nyawa.
"Sekarang, cara kita menghargai para pahlawan itu salah satunya adalah dengan menggelar pawai budaya ini," tutur kades Andrik memungkasi.
Onliners : Roy/Yad/Pin
Editor : Roy Enhaer
Publisher : Oma Prilly