Bukan ‘Caleg Kaos’ dan ‘Spanduk’, Tapi Caleg Rakyat

DIPLOMASINEWS.NET _ AGA PUNCAK _ GLENMORE _ Sosok wakil rakyat yang merakyat dan bersahaja itu ‘tak pernah’ puas ketika bicara soal nasib rakyat di negeri ini. Meski sudah merakyat sebagai anggota DPRD Banyuwangi,  dua periode, ia masih saja ingin ‘menyapa dan mengurus’ nasib rakyat lebih meluas lagi. Ketika kemarin hanya ‘ngurus’ rakyat di level Banyuwangi, tapi kini, lebih meluas lagi di tataran provinsi. Dan, sosok itu adalah, H. Eko Susilo Nur Hidayat, S.Kep, SE. MM. Caleg DPR-RI, dari Partai Gerindra, Dapil Jawa Timur III.

“Doakan, Insya Allah, niat saya menuju kursi Senayan bisa terealisasi,” harap Eko, ketika ‘lesehan bareng’ di homestay di Agrowisata Umbul AGA Puncak, miliknya itu, beberapa pekan lalu.

Ia adalah sosok pekerja yang tak pernah lelah, enerjik, inovatif, imajinatif, dan futuristik yang pandangannya melompat jauh ke depan. Tak hanya itu, ia adalah pribadi sensitif dan ‘ora tegoan’ ketika berbicara soal kesulitan dan kompleksitas hidup rakyat di sekitarnya. Tak berlebihan jika ia begitu ‘gandrung’ dan ingin menyapa, mengusap rambut kepala anak yatim – piatu sekaligus menyantuni mereka. Tak sekadar menyantuni saja, tapi membesarkan hati dan membangun semangat hidup mereka.

“Doa anak yatim adalah doa mustajabah. Syaratnya mesti ikhlas hati dan jernih pikiran,” tutur Eko, kepada DIPLOMASINEWS.NET, pekan lalu.

Ketika mengontekstualkan kepedulian anak yatim piatu dengan ‘nawaitu’ sebagai wakil rakyat di DPR RI nanti, ternyata dua hal itu tak pernah bisa terpisahkan keberadaan dan nilainya. Baginya, kita bisa belajar banyak dari keberadaan mereka. Belajar sensitif hati dan rasa atas duka derita mereka. Belajar berbagi rezeki atas kekurangan mereka. Belajar untuk tidak arogan ketika diri kita mengenggam kekuasan dan saat berlimpah kekayaan di dunia ini.

Ia berharap ketika pada pemilu legeslatif 2019 nanti, agar rakyat pemilih jangan ‘memilih’ warna atau gambar-gambarnya, tapi pilihlah sosok atau figur yang sanggup memegang janji dan mampu membuktikannya menjadi kenyataan senyata-nyatanya.

“Jika hatimu cocok dan pas hanya memilih sosok Eko, caleg DPR RI, kenapa mesti memilih yang lain,” tanya Eko diplomastis.

Lanjutnya, pada pemilu legeslatif nanti, jangan memilih berdasarkan bonus kaos dan atau gambar spanduk di jalan-jalan, tapi memilihlah calon legeslatif yang bisa dan mau mendengarkan aspirasi rakyat. Kesulitan rakyat, dan melindungi hak-hak demokrasi dan kedaulatan rakyat. Baginya, modus caleg seperti itu sangat tidak logis. Cara salah tapi tetap saja dilakoni hingga hari ini.

“Kami bukan caleg kaos, bukan caleg banner, bukan caleg spanduk. Tapi caleg rakyat yang mau mendengarkan keluh kesah, kesedihan dan kesumpekan rakyat,” pungkas pemilik Agrowisata Umbul AGA Puncak, itu.

Onliner : roy enhaer   

Related

Cover Story 4547090788033946892

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item