Karnaval Horti Kaliploso, Angkat Derajat Rakyat ‘Ndeso’
https://www.diplomasinews.net/2019/09/karnaval-horti-kaliploso-angkat-derajat.html
DIPLOMASINEWS.NET_KALIPLOSO_CLURING_ BANYUWANGI_Untuk
kali kedua sejak 2018, lalu, kini, Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring,
Banyuwangi, itu, telah suskses menggelar
‘pesta rakyat’ bertajuk Kaliploso
Horti Carnival 2019 [ KHC ], Kamis, 19 September 2019.
Pesta rakyat bertema hortikultura tersebut
diparadekan oleh ribuan peserta warga se - Desa Kaliploso di sepanjang jalan
desa. Parade horti yang spektakuler, dan mewah itu ternyata murah meriah.
Disebut murah karena bahan baku yang digunakan untuk asesori pendukung festival
itu gampang sekali diperolah di sekitar rumah dan di pekarangan di desa itu.
Misalnya, klobot
jagung didesain untuk busana unik. Blarak
pohon kelapa dianyam bisa berfungsi topi. Klaras
dari daun pisang dibentuk sedemikian rupa menjadi seni makhluk barong. Godhong
dari daun nangka pun ternyata bisa disulap menjadi mahkota indah yang
menggambarkan era kerajaan masa lalu.
BUSANA HORTI : Pada gelaran ‘Kaliploso Horti
Carnival 2019’ [ KHC ], itu, para peserta karnaval itu membalut tubuhnya dari
bahan tanaman horti. [ image : roy enhaer/diplomasinews.net ]
|
Sementara itu, Rudi Hartono, kepala Desa
Kaliploso, ketika diinterview DIPLOMASINEWS.NET, usai gelaran karnaval horti
tersebut berucap bahwa masyarakat desa itu ternyata benar-benar ‘kaya
raya’. Lanjutnya, betapa tidak kaya, lha wong
buah tomat saja dijadikan kalung, klobot
jagung dironce kemudian dikreasikan
menjadi busana indah bagai peragawati yang tengah berlenggak – lenggok di fashion show.
“Pingin
kaya sesungguhnya tak harus mahal. Di sekitar pekarangan kita saja bisa
dimanfaatkan untuk kaya,” ucap Rudi, sembari senyam – senyum ketika
ditemui DIPLOMASINEWS.NET, usai acara Kaliploso
Horti Carnival 2019 [ KHC ], Kamis, 19 September 2019.
Ucapnya lagi, gelaran Kaliploso Horti Carnival 2019, tersebut sesungguhnya
bukan sesuatu yang mesti dibanggakan, tapi, lebih dari semua itu, ada nilai
yang tak ternilai harganya di balik acara tersebut, yaitu, betapa seluruh
rakyat di Desa Kaliploso sangat partisipatif atas desa yang mereka miliki ini.
Terlihat dari raut wajah dan semangat ribuan
rakyat ndeso di Desa Kaliploso yang
begitu antusias tanpa pamrih ingin memajukan desa mereka, ingin mengangkat
derajat desa mereka, ingin ‘membangunkan’ desa yang barangkali dulu tertidur
lelap agar terbangun dan bersama-sama membangun Kaliploso dari segala bidang.
Masih menurut Rudi, di desa yang dikepaladesai
itu mayoritas masyarakatnya adalah bermata pencaharian sebagai petani. Potensi
yang potensial di desa itu harus bisa tergali dengan mendorong, dan
memberdayakan para petani soal pilihan-pilihan produk pertanian apa yang pas
dan ideal untuk dicocoktanamkan.
“Ternyata di Kaliploso lebih pas dengan
hortikultura. Ya, kita dorong saja mereka. Dan, Kaliploso Horti Carnival, adalah simbolisasi nyata atas
kegembiraan dan kemesraan hati rakyat petani ndeso di desa ini,” pungkas Rudi Hartono, ketika memungkasi
wawancaranya dengan DIPLOMASINEWS.NET, Kamis, 19 September 2019.
Onliner
: oma prilly/ony yuvalvan
Editor
: roy enhaer