Ketika Kartu Tani 'Melawan' Harga Melambung Tinggi
http://www.diplomasinews.net/2019/02/ketika-kartu-tani-melawan-harga.html
MELAWAN HARGA TINGGI : Komatun, 55 tahun, warga Karangdoro, Banyuwangi, usai menerima Kartu Tani [ image : roy enhaer/diplomasinews.net ]
DIPLOMASINews.Net_KARANGDORO_BANYUWANGI_Kini, pemerintah melalui Kementerian
Pertanian telah meluncurkan program subsidi pupuk menjadi subsidi langsung
untuk petani. Program tersebut direalisasikan melalui Kartu Tani yang tujuan
akhirnya untuk memastikan agar subsidi itu lebih tepat sasaran.
Bertempat di
Pendopo Kantor Desa Karangdoro, Tegalsari, Banyuwangi, Rabu, 13 Februari 2019, Kartu Tani tersebut
telah diluncurkan dan dibagikan kepada para petani. Dan, untuk penerbitan Kartu Tani di wilayah Jawa
Timur telah ditunjuk bank milik negara, yaitu Bank BNI 46.
“Kami, pihak
BNI 46 hanya diberi kewenangan untuk mencetak Kartu Petani, saja. Di luar itu sudah bukan kewenangan kami,”
tegas Anip, dari Bank BNI 46, ketika ditemui DIPLOMASINews.Net, di sela-sela
pembagian Kartu Tani, Rabu, 13 Februari 2019.
Lanjutnya,
bahwa kartu tani yang telah diterima oleh para petani tersebut masih tidak
bersaldo alias kosong. Tugas penerima selanjutnya, mereka harus ‘menabung’
melalui kartu tani tersebut agar bisa berfungsi sebagai mana fungsi utamanya.
Sementara itu,
kepala desa Karangdoro, Supriyadi, ketika ditemui DIPLOMASINews.Net, di ruang
kerjanya mengatakan bahwa ratusan warga yang merima Kartu Tani tersebut
sebelumnya sudah terdaftar di kelompok tani masing-masing. Dan, ketika
pemerintah meluncurkan program tersebut, para petani itu telah siap segala
sesuatunya.
“Baru kali pertama
ini, warga petani di Desa Karangdoro bisa menikmati Kartu Tani,” ujar orang
nomor satu di Desa Karangdoro itu.
Di sisi lain, Komatun,
55 tahun, salah satu warga penerima Kartu Tani, asal Karangdoro, itu mengatakan
bahwa dirinya merasa nyaman atas adanya program tersebut. Pasalnya, fungsi
kartu tersebut sangat membantu atas mahalnya harga pupuk di pasaran.
“Bagi kami, Kartu
Tani itu bisa mengurangi anggaran untuk harga sarana produksi pertanian yang
mahal,” terangnya ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, usai menerima kartu tersebut.
Onliner : andri/nanang/embi
Editor :
roy engaer