KETIKA ‘FITNAH’ ITU SETAJAM SILET [ DITULIS DUA TAHUN LALU ]
http://www.diplomasinews.net/2019/02/ketika-fitnah-itu-setajam-silet-ditulis.html
![]() |
Roy ENHAER
|
Jujur,
layar TV 14,5 inci di rumahku dari pagi hingga pagi lagi selalu dipenuhi oleh
gambar mulut orang sibuk sedang saling melapor. Penuh dengan kata-kata hujatan,
kebohongan, saling menipu, dan gelombang fitnah yang keluar dari ‘bibir lamis’
para ‘manusia’ terhormat di negeri ini.
Jujur,
mudah-mudahan aku tergolong salah satu dari ratusan juta rakyat di negeri
bhineka tunggal ika ini yang merasa malu jika melihat tingkah polah yang
ditingkahkan oleh mereka yang mengaku diri sebagai
pelayan publik di negeri ini.
Jujur,
rasanya aku ingin ‘menguliti’ wajahku sendiri dengan tajamnya silet karena
menanggung malu jika melihat aksi para pejabat di negeri nusantara ini. Mereka
tanpa punya rasa ‘kemaluan’ memamerkan aksi saling hujat, kecam, sindir, saling
lapor, saling tuding jidat, dan bahkan tak segan saling membunuh karakter
antarmereka.
Jujur
sejujur-jujurnya. Ratusan juta rakyat di negeri Pancasila ini sudah berlaku
amat jujur, manut. Disuruh ‘ngalor’ ya ‘ngalor’, diajak ‘ngidul’ ya ‘ngidul’.
Rakyat juga tak pernah protes meski acap ‘diakali’, sering dijanjikan angin
surga oleh mereka yang mengaku diri sebagai pejabat.
Dan,
bahkan rakyat sudah sangat ‘nerimo ing pandum’.
Bahwa
faktanya jika ratusan juta rakyat itu sudah sangat patuh dan setia sebagai
rakyat, tapi di panggung politik para pejabat publiknya justru sibuk beraksi
saling lapor, kecam, hujat, dan bermulut penuh fitnah. Kenapa justru rakyat
'lebih jujur' dari mereka?
Bahkan
saking halusnya, aksi fitnah itu bagai setajam silet.
©roy
enhaer
Banyuwangi, Wednesday, February 1, 2017
Banyuwangi, Wednesday, February 1, 2017