Tewas, Tercebur ke Dalam Sumur
http://www.diplomasinews.net/2019/02/tewas-tercebur-ke-dalam-sumur.html
AMBULANCE DARSINI : Korban tercebur sumur ketika dievakuasi [ image : ist ]
DIPLOMASINEWS.NET_JAJAG_BANYUWANGI_Tepat
pukul 06.00 WIB, telah ditemukan mayat perempuan yang ‘kecemplung’ di dalam
sumur. Korban tewas tersebut adalah Darsini, 70 tahun, warga Dusun Bulusari,
Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur.
Kronologinya, peristiwa nahas yang dialami perempuan
renta terapung di dalam sumur di persawahan tersebut ditemukan oleh Hartoyo,
ketika ia hendak mengambil air untuk menyemprot sawahnya. Saat itu juga, ia
langsung menghubungi sejumlah warga bahwa telah menemukan sesosok mayat
perempuan yang terapung di kedalam sumur. Korban Darsini, diketahui sehari-hari
menempati rumah kosong seorang diri yang oleh pemiliknya disuruh menempatinya.
“Mbah Darsini itu sehari-hari kerjaannya jualan
sayur dan daun pisang,” terang Hartoyo ketika didekati oleh DIPLOMASINEWS.NET,
di lokasi kejadian perkara, Jumat, 15 Februari 2019.
Sementara itu, ketika DIPLOMASINEWS.NET, meng-confirm ke dr. Andi, di ruang pusat
kesehatan masyarakat [ puskesmas ] Jajag, Banyuwangi, ia mengatakan bahwa
korban tewas ‘kecemplung’ sumur, Darsini, 70 tahun, tersebut, ternyata pihaknya
tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. Masih menurutnya,
korban perempuan itu diduga kuat berada di dalam lobang sumur selama 3 hingga 4
hari.
“Dalam konteks ini, kami hanya bisa memberikan
pernyataan seputar medis saja. Selebihnya, silakan konfirmasi kepada pihak yang
terkait,” terang dr. Andi, saat diwanwancarai DIPLOMASINEWS.NET, di ruang
kerjanya, Jumat, 15 Februari 2019.
Terangnya lagi, saat dievakuasi dari dalam
sumur, kondisi tubuh korban sudah rusak dan membusuk. Bahkan, terangnya, tubuh
korban di bagian belakang tersebut sudah dirubung belatung.
“Melihat kondisi tubuhnya, korban diduga 3
hingga 4 hari berada di dalam sumur,” terang dr Andi, ketika ditemui
DIPLOMASINEWS.NET, di puskesmas Jajag, Jumat, 15 Februari 2019.
Onliner :
nanang
Editor : roy enhaer