KH. Anwar Zahid : Pemimpin Harus Di Belakang ‘Wedus’, Jika Di Depan Namanya ‘Blantik’


BOCAH ANGON : KH. Anwar Zahid, pemimpin itu harus bisa berlaku sebagai ‘bocah angon’, artinya, harus bisa mengamankan dan menyelamatkan rakyat dipimpinnya. [ images : andri/diplomasinews.net ]


DIPLOMASINEWS.NET_GAMBIRAN_BANYUWANGI_Minggu, 10 Maret 2019, ribuan jamaah telah menghadiri pengajian akbar oleh kiai kondang KH. Anwar Zahid dari Bojonegoro, itu, sekaligus dalam rangka peresmian renovasi Masjid Al-Hikmah, Dusun Jatisari, Desa Jajag, Gambiran, Banyuwangi, tersebut,

Dalam tausyiahnya, kiai kondang dari Bojonegoro, itu, mengupas tentang pemimpin dan kepemimpinan suatu Negara. Menurutnya, seorang pemimpin itu harus bisa berlaku seperti ‘cah angon’ atau seorang penggembala. Seperti penggembala ‘wedus’ atau kambing, misalnya.  Ia, ketika menggembalakan ternaknya harus selalu berada di belakang yang digembalakan dan jangan dibalik. Dan, itulah yang disebut pemimpin.

Dan, jika penggembalanya berposisi di belakang ternak ‘wedus’ nya, itu bukan lagi seorang pemimpin, tapi pasti disebut ‘blantik’ kambing yang menyeret –nyeret rakyatnya.  Artinya, seorang pemimpin dan dalam kepemimpinannya itu harus bisa mengayomi, menyelamatkan dan mengamankan para ‘wedus’ yang digembalakannya.

PENGGEMBALA ITU DI BELAKANG : Onliner DIPLOMASINEWS.NET bersama KH. Anwar Zahid : Penggembala itu harus berada di belakang ‘wedus’, jika di depan namanya ‘blantik’ kambing [ images : andri/diplomasinews.net ]  


Usai bertausyiah DIPLOMASINEWS.NET, menemui kiai kondang KH. Anwar Zahid, ketika beramah tamah di salah satu ruang, mengatakan sembari memberi contoh betapa lebih susah memimpin orang satu kampung jika dibandingkan dengan memimpin sepuluh ribu santri dalam pondok pesantren.

“Sepuluh ribu santri jika disuruh  ‘ngalor’  oleh kiainya, ya pasti akan ngalor. Tapi, orang sekampung belum tentu akan kompak jika disuruh ke utara oleh pemimpin kampungnya. Itulah tdak gampangnya menjadi seorang pemimpin,” jelentreh KH. Anwar Zahid, ketika face to face dengan DIPLOMASINEWS.NET, Minggu, 10 Maret 2019.

Sementara itu, Sujito, ketua panitia pengajian akbar yang menghadirkan kiai kondang KH. Anwar Zahid, dari Bojonegoro, itu, mengatakan bahwa kegiatan keagamaan tersebut merupakan ‘nadzar’ kelompok remaja masjid Al-Hikmah, Jatisari, Wringinagung, Gambiran, Banyuwangi, itu, jika renovasi masjid tersebut bisa rampung, akan menghadirkan ustadz kondang KH. Anwar Zahid, tersebut.

“Alhamdulillah, semua nawaitu kami tersebut bisa berlangsung sukses,” pungkas Sujito, ketika diwawancarai DIPLOMASINEWS.NET, usai acara.

Onliner          : andri/nanang
Editor             : roy enhaer

Related

Cover Story 6614019071771832684

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item