Kepala Desa Tamanagung, Qibtiyah : Bukan Pencitraan, tapi Soal Kemanusiaan
http://www.diplomasinews.net/2020/03/kepala-desa-tamanagung-qibtiyah-bukan.html
DIPLOMASINEWS.NET_TAMANAGUNG_BANYUWANGI_Secara
hakikat adalah sebuah keniscayaan jika sesama manusia diwajibkan saling
berpeduli. Contohnya, ketika pemerintahan Desa Tamanagung begitu sangat peduli
dengan keselamatan dan kesejahteraan atas warganya.
Dan,
salah satu warga itu adalah Sukiyem, 74 tahun, warga Dusun Sagad, Desa
Tamanagung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Jawa Timur. Dengan usia yang telah
senja itu, hari – hari ini, dia tengah membutuhkan uluran tangan – tangan ikhlas
dan aksi nyata atas kesehatannya yang semakin menurun drastis.
Sementara
itu, Kepala Desa Tamanagung, Mariyatul Qibtiyah, M.Pd, ketika di –interview DIPLOMASINEWS.NET, di ruang
kerjanya, berucap bahwa salah satu warganya bernama Sukiyem, itu, sejak
beberapa hari terakhir ini benar – benar sangat butuh pertolongan pihak lain.
Lanjut
Qibtiyah, Mbah Sukiyem itu selama ini
hidup seorang diri di rumahnya yang sederhana. Mengurus hidupnya pun benar –
benar seorang diri. Tanpa suami dan tak seorang anak pun yang ngancani.
“Mosok saya sebagai kepala desa tega hati
melihat pemandangan seperti itu?”, tanya kades perempuan itu di depan mata
kamera DIPLOMASINEWS.NET, di ruang kerjanya, Senin, 03 Maret 2020.
Masih
ucapnya, ketika dirinya menerima laporan dari kepala dusunnya, saat itu juga
pihak pemdes Tamanagung langsung meluncur ke kediaman Mbah Sukiyem untuk secepatnya dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk
dilakukan tindakan medis.
Ucapnya
lagi, jika ada warganya yang membutuhkan pertolongan emergency, siapa orangnya dan
kapan pun waktunya, dia sebagai orang nomor satu di desa tersebut berusaha
untuk merespon dan bereaksi cepat.
“Jujur,
itu semua bukan sebuah pencitraan, tapi sebuah keniscayaan atas kemanusiaan,”
tegasnya.
Lebih
jauh dia mengatakan, dalam konteks Mbah
Sukiyem yang dirujuk ke rumah sakit, itu, pihak desa telah ‘mengevakuasinya’
dengan kendaraan mobil. Berhubung di desa Tamanagung, hingga detik ini belum
memiliki kendaraan operasional, dirinya dengan ikhlas menggunakan kendaraan
pribadinya.
“Sekali
lagi, ini semua bukan pencitraan, memang faktanya ketika ada warga yang
membutuhkan penanganan darurat, selalu menggunakan kendaraan saya,” pungkas
Mariyatul Qibtiyah, sembari tersenyum ketika diwawancarai DIPLOMASINEWS.NET, di
ruang kerjanya yang sejuk itu, Senin, 03 Maret 2020.
Onliner
: tri budi prastyo
E
d I t o r : roy enhaer
Publisher
: oma prilly