Kades Wringinrejo, Muadim : Gelar Tumpeng Sewu dan Santunan Yatim Piatu
http://www.diplomasinews.net/2020/07/kades-wringinrejo-muadim-gelar-tumpeng.html
ULTAH DAN ‘BERSIH DESA’ : Wajah Desa Wringinrejo ketika tengah diulangtahuni yang ke – 107 dan ‘dibersihi’ seluruh jiwa – raga warganya. [ image : roy enhaer/diplomasinews.net ] |
DIPLOMASINEWS.NET_WRINGINREJO_BANYUWANGI_Tepat
pukul 08.00 WIB pada Jumat, 03 Juni 2020, pemerintah Desa Wringinrejo,
Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur, telah menggelar tradisi ‘Bersih
Desa’ ke – 107 di balairung desa. Artinya, hari lahir desa tersebut tepat pada tahun
1913 ketika masih bernama Dukuh Kopen Lumbar, dan akhirnya kini menjadi Desa Wringinrejo.
Meski
negeri ini tengah dilindas pandemic
COVID-19, tetapi tradisi yang sudah turun temurun dari generasi ke generasi itu
tetap saja digelar dengan mengutamakan protocol
kesehatan demi memutus sebaran wabah Coronavirus.
Catatan
DIPLOMASINEWS.NET bahwa tradisi ‘Bersih Desa’ di Desa Wringinrejo itu juga
mengadakan aksi social unik, yakni pembagian ‘tumpeng sewu’ yang dibagikan
kepada warga di seluruh dusun di desa tersebut.
URI – URI TRADISI : Kepala Desa Wringinrejo, Muadim, SH, berucap bahwa acara tradisi ‘bersih desa’ itu digelar dengan sangat sederhana dan penuh makna. [ image : roy enhaer/diplomasinews.net ] |
Dan,
sebanyak 2.002 [ dua ribu dua ] tumpeng
tersebut telah diantarkan oleh sejumlah perangkat desa dari pintu ke pintu di seantero
rumah warga desa.
Sementara
itu, kepala desa Wringinrejo, Muadim, SH, ketika ditemui di sela – sela
pembagian tumpeng itu, mengatakan
bahwa kegiatan social bagi – bagi ribuan
tumpeng ke rumah warga itu semata –
mata semata – mata hanya saling berbagi pada sesama.
Masih
kata orang nomor satu di desa, itu bahwa baru kali pertama acara bagi –
bagi tumpeng itu terjadi di desanya. Sebelumnya, setiap kali acara tradisi
‘bersih desa’ hampir dipastikan selalu ‘nanggap’ wayang kulit semalam suntuk.
Tetapi
untuk kali ini berhubung di negeri ini telah terjadi pandemic Corona, akhirnya pihak desa berinisiatif menyederhanakan
dengan cara bagi – bagi tumpeng saja demi
meminimalisir berkerumunnya massa.
YATIM PIATU DAN DHUAFA : Kepala Desa Wringinrejo, Muadim, ketika menyantuni sejumlah anak yatim piatu dan dhuafa dalam ‘bersih desa’ . [ image : oma prilly/diplomasinews.net ] |
“Meski
sederhana yang penting makna dari ‘Bersih Desa’ itu,” ucap Muadim, kades Wringinrejo, ketika diwawancarai
DIPLOMASINEWS.NET, Jumat, 03 Juli 2020.
Masih
ucap kades, bahwa rangkaian acara
dalam ‘Bersih Desa’ itu tak hanya berbagi tumpeng
saja, tetapi telah terjadwal sejumlah acara, seperti pengajian, khataman Al – Quran, dan puncaknya adalah santunan anak yatim piatu dan kaum duafa.
UCAP SYUKUR : Sertu Sutrisno, babinsa Desa Wringinrejo ketika diwawancarai DIPLOMASINEWS.NET pada gelaran ‘bersih desa’. [ image : oma prilly/diplomasinews.net ] |
“Jujur,
acara ‘bersih deso’ itu semata – mata untuk nguri – uri tradisi yang sudah
lama ada di desa ini. Mohon dicatat bahwa acara itu bukan pencitraan pribadi,”
terang orang nomor satu di desa Wringinrejo, itu.
Terangnya
lagi, di samping itu acara tersebut juga diisi dengan santunan 25 anak yatim piatu dan
para dhuafa.
Di
saat terpisah, Sertu Sutrisno, bhabinsa
Desa Wringinrejo ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET di sela santunan anak yatim
dan dhuafa tersebut mengatakan bahwa
atas nama babinsa dan institusi Koramil Gambiran, ikut bersyukur atas suksesnya acara ‘bersih desa’ yang digelar dari awal hingga paripurna.
“Hari
ini adalah puncak dari seluruh rangkaian acara yang ditandai santunan anak
yatim dan para dhuafa,” ucap personil
Koramil Gambiran, itu.
Onliner
: oma prilly/eko
Editor
: roy enhaer
Source
: diplomasinews.net