Bertahan Bersama ‘Balon-balon’ Kehidupan
https://www.diplomasinews.net/2018/10/bertahan-bersama-balon-balon-kehidupan.html
DIPLOMASINEWS.NET _ PURWOHARJO _ Adalah Hunaini,
56 tahun, penjaja balon keliling asal Jembrana, Bali, itu begitu gigih dan tak
kenal putus harapan dalam mempertahankan hidup bersama anaknya, Wahyu, 14
tahun.
Sebelum matahari terbit, Hunaini, bersama anak
lelakinya itu berkendara dengan sepeda dayungnya menjajakan ‘pelembungan’
menyusuri jalan dari kampung ke kampung. Ratusan kilometer telah mereka lakoni
demi menyambung nyawa. Dan, Wahyu [ anak
lelakinya ] itu terpaksa ‘tak terurus’ pendidikannya karena di samping ‘tak
mampu’ atas ongkos pendidikannya.
Anak lelakinya itu hanya bisa mengenyam
pendidikan kelas 5 sekolah dasar saja. Setelah ‘drop uot’ dari sekolah, akhirnya,
ia diajak serta menjajakan barang dagangan balon milik orang tuanya itu dari
kampung ke kampung. Dari sejak matahari terbit hingga terbenam di kaki langt
barat sana. Sejak tahun 2009, Hunaini berkeliling menawarkan balon-balon
miliknya. Balon-balon kehidupannya.
“Musim panas seperti ini balon sering kempes
sebelum laku terjual,” keluh Hunaini ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET di
pinggir jalan, Rabu, 31 Oktober 2018.
Dengan jujur, Hunaini membeberkan omzet atas
barang dagangan balon-balonnya itu. Katanya, balon-balon itu untuk ukuran
dirinya ternyata cukup untuk menopang hidup mereka seharohari bersama anak
lelaki semata wayangnya itu.
“Alhamdulillah, hari ini dapar rezeki dua puluh
lima ribu rupiah,” ucap lelaki yang telah ditinggal wafat istrinya beberapa
tahun lalu, itu.
Hunaini bersama anaknya itu masih terus mengayuh
sepada ‘onthel’ nya menyusuri jalan aspal panas demi menjajakan balon-balonnya.
Balon-balon kehidupannya.
Online :
ilham/budiyono/nang/hariyanto
Editor :
roy enhaer