Di Bedewang, Ada Rumah ‘Gedheg’ Nyaris Tumbang
https://www.diplomasinews.net/2018/11/di-bedewang-ada-rumah-gedheg-nyaris.html
BEDEWANG TUMBANG
: Rumah milik Suroso dan Astiwi, di Bedewang itu nyaris tumbang [ image : andri
]
DIPLOMASINEWS.NET
_ BEDEWANG _ SONGGON _ Jika manusia itu bernurani dan berpikir jernih pasti
akan terbetot dan teraduk-aduk hatinya ketika melihat rumah milik pasangan
suami-istri, Suroso, 55 tahun, dan Astiwi, 50 tahun, itu. Pasalnya, pasutri warga
Dusun Bedewang Asem, RT 02-RW 01, Desa Bedewang, Kecamatan Songgon, Banyuwangi,
Jawa Timur, itu, bentuk fisiknya benar-benar berkategori rumah tak layak huni.
Ketika
DIPLOMASINEWS.NET, ber-kulo nuwun di rumah
‘gedheg’ nya tersebut, dengan ramah mempersilakannya masuk. Secara etika, seharusnya
harus melepas sepatu untuk masuk ke ruang tamunya. Tapi, apa artinya lepas alas
kaki jika ruang tamunya berlantai tanah dan benar-benar dari tanah.
Faktanya,
rumah yang dihuni Suroso bersama istrinya, Astiwi, selama bertahun-tahun tersebut
amat sangat memprihatinkan dan bahkan mengenaskan. Rumah ‘minimalis’ berdinding
‘gedheg’, berangka dari batang bambu yang telah lapuk, dan berlantai tanah
basah karena setiap hari ‘ketrocohan’ saat musim hujan tiba.
Lebih
mengiris hati lagi, bahwa rumah mereka yang berdinding bambu itu benar-benar ‘miring’
sehingga ‘dicongkok’ atau disangga dengan potongan bambu untuk menjaga
kemungkinan roboh sewaktu-waktu.
“Sakjane kulo nggih kepingin griyo kulo apik. Mboten doyong kados ngeten niki,” ucap Astiwi dengan penuh harap ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, di rumah reyotnya, Jumat, 30 Nopember 2018, menjelang senja. Maksudnya, ia sangat ingin memiliki rumah yang layak huni, meski pun tidak harus mewah.
Ucapnya
lagi, beberapa waktu yang sudah lama, rumah ‘gedheg’ mereka pernah diambil
gambarnya oleh oknum yang hanya menjanjikan saja dan tak pernah terbukti hingga
hari ini. Masih ucapnya, bahwa pihak pemerintahan desa setempat ‘tidak pernah peduli’
oleh kondisi rumah mereka selama ini.
“Padahal
tanah niki tanah kulo piyambak, kok,” akunya jujur. Ternyata, lahan yang kini
ditempati oleh pasangan suami istri, Suroso dan Astiwi, itu, hak milik mereka
sendiri.
Hingga
berita ini di-online-kan, rumah berdinding
bambu milik pasutri yang berada di Desa Bedewang, itu masih ‘miring’ dan masih
saja tersangga oleh tiga batang bambu di setiap sudut-sudutnya agar tidak ‘ambruk’
dan rebah ke tanah menunggu dibedah.
Saat media online ini menelisik soal ‘rumah doyong’ tersebut, memang ‘sengaja’ tidak mencari nara sumber lain selain pemilik rumah itu sendiri.
Saat media online ini menelisik soal ‘rumah doyong’ tersebut, memang ‘sengaja’ tidak mencari nara sumber lain selain pemilik rumah itu sendiri.
Onliner : roy/andri
Editor
: roy enhaer