Pemerintah ‘Tak Eling’, Meski Ada ‘Gubug Miring’

'GUBUG' MIRING :  Sulami, warga Sambirejo, Banyuwangi, ketika di depan 'gubug miring' nya. [ images : nanang/diplomasinews.net ]


DIPLOMASINEWS.NET _ SAMBIREJO _ BANYUWANGI _ Minggu Pagi, 18 Nopember 2018, ‘mripat’ DIPLOMASINEWS.NET, melihat langsung seonggok rumah ‘reyot’ tak layak huni di pinggir sawah yang berdinding ‘gedeg’ rapuh, sedikit miring, dan berlobang di sana-sini. Bahkan, lantai rumahnya pun masih ‘alami’ dari tanah. Ketika itu, media online, ini, ‘sengaja’ tidak konfirmasi kepada pihak-pihak terkait atas keberadaan rumah manusia yang tak layak huni itu.

Potret buram rumah milik pasangan suami istri, Misniti, 50 tahun, dan Sulami, 42 tahun, itu berada di Dusun Pasembon, RT 03_RW 05, Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Jawa Timur.  

“Kulo sakjane nggih pingin nggadah griyo sing radi sae, kok,” ungkap Sulami, polos, kepada DIPLOMASINEWS.NET, ketika ditemui di dalam rumah reyotnya, Minggu Pagi, 18 Nopember 2018. Maksudnya, ia sesungguhnya sangat ingin memiliki rumah yang layak huni.

Ungkapnya lagi, sudah bertahun-tahun hingga memiliki dua anak, pasangan suami istri Misniti dan Sulami, itu tak pernah sekali pun ‘ditawari’ soal program bedah rumah di desanya, meski pemerintah sudah sejak lama menggulirkannya.  Masih ungkapnya, meski rumahnya yang tak layak huni itu hingga kini tak pernah ‘tersentuh’ program bedah rumah, tapi mereka masih mendapatkan program keluarga harapan [ PKH ] dari desanya.  

Pasutri warga Desa Sambirejo, Bangorejo, Banyuwangi, itu, dalam mengais nafkah keseharian mereka hanyalah petani buruh musiman. Hanya beraktifitas sebagai buruh petik jeruk dan buah naga ketika musim panen tiba. Meski pun demikian, mereka sudah merasa bersyukur dan faktanya mampu menyekolahkan dua anak mereka di tingkat dasar.

“Pingin sanget,” jawab pasutri itu pendek ketika ditanya jika rumah ‘reyot’ nya yang berukuran 4X5 meter persegi itu diikutkan dalam program bedah rumah seperti di desa-desa lain yang selama ini telah berjalan itu.

Maksudnya, mereka sangat berharap banyak kepada pihak-pihak yang selama ini diamanati untuk menyapa, merawat, dan memperjuangkan nasib rakyat seperti pasutri bernama Misniti dan Sulami, itu. Harapnya lagi, agar para pemegang kekuasaan di desa dan di kabupaten lebih sering ‘menengok’ hidup rakyat yang selama ini menghuni ‘gubug reyot’ tak layak ditempati manusia itu.

Onliner          : roy enhaer/nanang susanto
Editor             : roy enhaer

Related

Cover Story 2579877685667008239

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item