Elpiji 3 Kg Melambung, Dua Puluh Delapan Ribu Rupiah per Tabung
DIPLOMASINEWS.NET_BONDOWOSO_Kini, stok elpiji 3 kg bersubsidi di
wilayah Bondowoso, kembali menghilang, dan angel
didapatlkan warga.
Hasil pengendusan DIPLOMASINEWS.NET di lapangan, Jumat, 16 April
2021, bahwa di samping kelangkaan tabung melon
tersebut, para penjualnya juga ngawur
atau tak menggunakan standar harga eceran tertinggi [ HET ] sesuai Peraturan
Gubernur [ Pergub ] 6/2015 sebesar Rp 16 ribu. Tetapi mereka mematok harga
hingga menyodok angka Rp.28 ribu per tabung.
Sementara itu, Kepala Bagian [ Kabag ] Perekonomian Pemkab
Bondowoso, Aris Wasiyanto ketika di – confirm
media daring ini tidak menyanggah
atas hal tersebut.
Bahwa pihaknya juga menyebut atas kelangkaan gas LPJ bersubsidi itu
dikarenakan penggunaannya yang salah sasaran. Kesalahsasarannya itu dicontohkan
bahwa wong sugih, para pengusaha, hingga pengusaha kandang ayam pun telah ‘memanfaatkan’
gas cair tersebut untuk kebutuhan bisnis mereka.
”Mereka yang kaya-kaya memakai tabung 3 kilogram.
Sebenarnya tidak layak,’’ katanya.
Pihaknya menyayangkan bahwa konsumen gas elpiji bersubsidi
yang tidak tepat sasaran itu tidak pernah diberi sanksi tegas.
“Sesungguhnya orang – orang kaya itu tidak layak mengkonsumsi elpiji
3 kg bersubsidi. Itu milik rakyat miskin,” ucap Aris serius.
Lebih jauh Aris mengatakan bahwa sesunggunya pemkab telah berikhtiar
menambah stok gas elpiji kepada pihak Pertamina sebanyak 4 persen dari
kebutuhan normal di Bondowoso.
“Di Bondowoso membutuhkan stok sebanyak 5 juta tabung per tahun,”
pungkasnya, Jumat, 16 April 2021.
Onliner : oma/hasan
Editor : roy enhaer
Publisher : oma prilly