‘ABAL-ABAL’ KAH AKU? [ Ditulis Dua Tahun Lalu ]
http://www.diplomasinews.net/2019/02/abal-abal-kah-aku-ditulis-dua-tahun-lalu.html
![]() |
Roy ENHAER
|
“Dengar-dengar
kamu jurnalis, ya,” tanya Gus itu setengah membentak.
“Iya, Gus.
Tapi mbok ya jangan bentak-bentak gitu lah kalau tanya,” jawabku protes.
Karibku
Gus itu ya aneh. Wong tanya profesi orang kok dasarnya hanya ‘dengar-dengar’?
Apa ia mensinyalirku selama ini sebagai jurnalis ‘abal-abal’ kah?
“Kamu
jurnalis 'abal-abal', ya?"
“Kalau iya
memangnya kenapa, Gus?”
Kemudian
Gus itu mengoceh ‘ngalor-ngidul’ soal profesi jurnalistikku yang diduga kuat
sebagai ‘abal-abal’ selama ini. Dalam ocehannya, bahwa profesi kejurnalistikan
itu sangat tak boleh dianggap main-main. Dalam berprofesi, Ia mesti terbekali
keilmuan berbasis jurnalistik. Ocehnya lagi, sesungguhnya ‘abal-abal’ itu tak
hanya soal tak terjaring verifikasi ala Dewan Pers saja. Tapi ketika seorang
jurnalis mempublikasikan beritanya beraroma subyektif karena idealistiknya
cenderung ke salah satu ‘paslon’ pilgub, misalnya. Ia bisa tergategorikan
‘abal-abal’.
“Dari tadi
kok hanya ‘wartawan’ saja to yang abal-abal,
Gus?”, tanyaku memotong.
Ia tak peduli
bahkan semakin deras ocehannya. Katanya, oknum lurah, kepala dinas, oknum wakil
rakyat, dan [ oknum ] bupati pun ketika dalam kinerjanya tidak pro-rakyat tapi
justru ‘ngembat’ uang rakyat. itu juga masuk dalam golongan 'abal-abal'. Bahkan
merekayasa kebijakan ‘bancaan’ dana rakyat bareng teman-teman dekatnya,
kerabat, sedulur-sedulur, dan koleganya. Perilaku mereka itu sangat bisa
dipredikati dan terkategorikan sebagai ‘abal-abal’ dalam melayani publik.
Tak hanya
itu, bahkan oknum pemimpin umat pun secara substantive bisa terjuluki atau
terpeleset sebagai ‘abal-abal’ jika ia tak sanggup menentramkan dan menyejukkan
umat yang diumatinya itu. Bukankah hari-hari ini sangat banyak para pemimpin
umat justru mempolitisasi umatnya sendiri?
Tiba-tiba
Gus sahabatku itu menghilang entah kemana. Barangkali 'lambe' nya capek karena
'ngoceh' terus hingga berbusa-busa mulutnya.
‘Abal-abal’
kah aku?
©roy
enhaer
Banyuwangi, Friday, February 10, 2017
Banyuwangi, Friday, February 10, 2017