Gerak Jalan dan Truk Sarat Muatan
https://www.diplomasinews.net/2018/08/gerak-jalan-dan-truk-sarat-muatan.html
DIPLOMASINEWS.NET, SRONO_Gerak jalan tradisional
yang sudah mentradisi bertahun-tahun di Banyuwangi itu diberangkatkan dari
garis start oleh wakil bupati Banyuwangi, Yusuf Widiatmoko. [ Sabtu, 25 Agustus
2018 ] di depan Kantor Kecamatan Srono, Banyuwangi.
Kategori satu terdiri
dari siswa SD yang menempuh jarak sejauh 8 km diikuti 893 regu dan diawali dari
GOR Tawangalun hingga garis finish Taman
Blambangan. Kategori II, pelajar SMP menyusur jarak tempuh 17 km diikuti 188
regu dan diberangkat dari Kecamatan Srono
kemudian menginjak titik finish
di depan Kantor Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi.
Dan, untuk kategori
III yaitu ‘barisan’ dari kelompok umum dan pelajar SMA menempuh jarak 45 km,
diikuti 103 regu diberangkatkan dari depan Kecamatan Gambiran dan berakhir di
garis finish Taman Blambangan, Banyuwangi.
Catatan DIPLOMASINEWS.NET di lapangan, bahwa even gerak jalan tradisional yang dimulai pada
9.00 wib itu dibagi dalam tiga kategori.


Sebelum bendera
start dilecutkan oleh wakil bupati, Yusuf Widiatmoko, ia memberikan apresiasi
pada ribuan peserta gerak jalan tradisional karena partisipasinya yang tinggi.
“Saya bangga
atas antusiasme masyarakat pada gerak jalan tradisional ini,” katanya bangga.
Sementara itu, di
tengah gelaran gerak jalan tradisional itu berlangsung,DIPLOMASINEWS.NET telah memotret
aksi-aksi tak simpatik atas ‘gerombolan’ penggembira yang menumpang truk besar dengan
melengkapi ‘sound system’ dengan suara yang memekakkan kuping dan menggedor
jantung.
“Para
penggembira yang menumpang truk besar itu sangat mengganggu kenyamanan
penonton. Di manakah aparat? ” ujar salah seorang penonton yang ditemui media online ini tepat di pertigaan Srono.
Ujarnya lagi, gerak
jalan tradisional yang sesungguhnya bertujuan mengenang sakralnya kemerdekaan
Republik Indonesia, justru ‘dicederai’ dengan aksi dan ulah tak terpuji oleh ‘manusia-manusia’ seperti itu.
Onliner : ikhsan/jefri/nanang/andri/budiyono/wiar/adi
Editor : roy
enhaer