Bedah Rumah buat ‘Mbah Nah’


DIPLOMASINEWS.NET _ SUMBERSARI _ SRONO _ Hari-hari ini, pemerintah daerah Banyuwangi, Jawa Timur, sedang ‘terbuka’ mata hatinya atas derita rakyatnya. Sedang ‘getol-getol’ nya memanusiakan manusia. Mudah-mudahan kepedulian itu ‘tidak berhenti’ hanya di pencitraan sesaat belaka. Semoga ‘niat baik’ pemkab itu tidak hanya  sebatas formalitas saja.



Contohnya, seperti garis nasib yang dialami oleh Mbah Nah. Wanita renta dan sakit-sakitan yang hidup sebatang kara itu adalah warga Sumbersari, Srono, Banyuwangi, Jawa Timur. Kesehariannya, ia hanya tidur ‘melungker’ sendiri di rumah reyot berdinding bambu yang sangat tak layak huni.

Logikakah jika hari-hari ini masih saja ada warga kabupaten Banyuwangi yang kaya raya dan penuh gebyar festival itu tapi di pojok desa Sumbersari, Srono, Banyuwangi, Jawa Timur.

" Mbah Nah niku mulai gerah sampun kalih tahun lamine, Pak,” ujar Wagini, pemilik lahan yang ditumpangakarangi oleh Mbah Nah, selama ini. Maksudnya, selama hampir dua tahun, ia selalu sakit-sakitan, Rabu, 24 Oktober 2018.

Lanjut Wagini, Mbah Nah itu tak pernah memiliki ‘sanak kadang’ sepeninggal suaminya hingga sekarang. Untuk mencukupi kelangsungan hidupnya sehari-hari, Mbah Nah selalu dirawat oleh seseorang yang ‘digaji’ Rp. 500 ribu.  

“Ternayata yang menggaji Mbah Nah itu adalah Pak Koesworo, Terang Wagini kepada DIPLOMASINEWS.NET, Rabu, 24 Oktober 2018.   

Di saat lain, Wondo, suami Wagini saat dikonfirmasi DIPLOMASINEWS.NET dengan lantang  mengatakan bahwa jika nanti Mbah Nah dibuatkan rumah oleh pemerintah, ia ikhlaskan untuk tidak perlu dibeli atau disewa atas lahan yang akan Mbah Nah tempati.

“Jangan khawatir, Mas. Saya tak akan minta ganti rugi dari siapa pun kok. Mbah Nah itu loh manusia, Mas,” jelentrehnya kepada media online, ini.

Di tempat terpisah, kepala desa Sumbersari, Khamdan, mengatakan kepada media online ini, bahwa Mbah Nah itu warga pendatang di desa tersebut. Dan, ketika itu ia belum memiliki e_KTP.

Masih terang Khamdan, desa Sumbersari sudah cukup peduli dengan ‘nasib’ Mbah Nah. Contohnya, uang senilai Rp. 600 ribu setiap bulan itu  juga sudah diulurkan untuknya. Bantuan lain dari ‘kantong’ kepala desa dalam bentuk beras, dan mie instant.

“Sebagai kepala desa, sesungguhnya saya malu jika tak sanggup mengentaskannya,” pungkas Khamdan dengan nada prihatin. 

Dan, Khamdan, orang nomor  satu di Desa Sumbersari, Srono, itu berharap  agar ‘nasib’ Mbah Nah dapat ‘berubah’ layak seperti layaknya, Yu Nah, Yu Tun, dan Yu Yem.

Onliner           :  andri/diplomasinews.net
Editor              :  roy enhaer 

Related

Cover Story 5104754861044297825

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item