‘Kampoeng Primitif’, Lahir dari Para Pemuda Kreatif

courtesy :  direktori_wisata_com

DIPLOMASINEWS.NET_PURWODADI_BANYUWANGI_Banyuwangi sangat kaya dengan destinasi wisata. Tempat-tempat wisata benar-benar menjamur di kabupaten paling ujung timur di pulau Jawa itu dan berbanding lurus dengan derasnya kunjungan wisatawan ke Bumi Blambangan.

Contoh salah satu yang paling gres dari destinasi wisata di Banyuwangi adalah ‘Kampoeng Primitif’ yang berada di Dusun Krajan, Purwodadi, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur. Kampoeng Primitif sesungguhnya akronim dari ‘Prima dan Inovatif’.  Awalnya, ia lahir atas gagasan murni dan dibidani oleh anak-anak muda Desa Purwodadi yang melihat potensi alam di desa mereka.

Akhirnya, kawasan yang dulu tak pernah dilirik oleh siapa pun, itu, kini telah ‘disulap’ menjadi obyek wisata layak jual dan layak kunjung dalam konteks industri pariswisata. Dan, lebih dari itu, anak-anak muda di desa tersebut ingin membangun ekonomi masyarakat di sekitarnya agar menggeliat dan tumbuh maju ke depan.

Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata [ Pokdarwis ] Desa Purwodadi, Subandi Winoto, berucap bahwa anak-anak muda milenial di desa ini, di samping  memiliki talenta di bidang taman, mereka juga memiliki ide-ide segar dan otak kreatif. Dari dua hal itulah, akhirnya para pemuda dengan nyata mengaplikasikannya dan membangun ‘Kampoeng Primitif’ yang konsepnya berlatar belakang peradaban masyarakat ‘primitif’ atau prahistori.

“Lahirnya ‘Kampoeng Primitif’ itu murni dari kreativitas pemuda. Diharapkan, ia bisa menjadi wadah dan ruang ekspresi untuk kembangkan potensi alam di Desa Purwodadi,” kata Subandi, kepada DIPLOMASINEWS.NET, Jumat, 02 Nopember 2018.

Masih menurutnya, masyarakat pengunjung sangat kagum atas keberadaan sosok-sosok ‘primitif’ yang tengah beradegan di “Kampung Primitif’ itu, karena di balik itu semua ada rasa persatuan, kegotongroyongan, dan perdamaian yang perlu menjadi teladan.  

Di tempat terpisah, Ari, ketua destinasi ‘Kampoeng Primitif’, menuturkan kepada DIPLOMASINEWS.NET, salah satu faktor ‘sepi’ nya pengunjung yang berkunjung ke wisata tersebut dikarenakan faktor ‘laip’ atau lesunya perekonomian masyarakat akhir-akhir ini.

“Kalau hari-hari biasa omzet kami hanya kisaran seratus ribuan. Dan, pada hari libur dan Minggu, bisa satu jutaan per hari. Karena banyak wisatawan dari luar kota,” pungkas Luluk Wijaya, penjaga ticketing di Kampoeng Primitif, kepada DIPLOMASINEWS.NET, Jumat, 02 Nopember 2018.

Onliner           : adi/andri
Editor              : roy enhaer     

Related

Cover Story 3256193055836488386

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item