Ketika Sampah Jadi ‘Sahabat’ Mbah Supinah
https://www.diplomasinews.net/2018/11/ketika-sampah-jadi-sahabat-mbah-sapinah.html
DIPLOMASINEWS.NET _ JAJAG _ Jika bicara soal kekumuhan, kotor, dan aroma menyengat sampah, Mbah Supinah adalah ahlinya. Baginya, tumpukan sampah yang jorok penuh lalat itu justru menjadi ‘sahabat’ nya sehari-hari. Bahkan, menjadi bagian dari nafas hidup dan matinya.
Garis hidup Mbah
Supinah yang sudah berusia 80 tahun itu tak bisa dilepaskan dengan tumpukan sampah-sampah.
Tepatnya, di belakang pasar Desa Jajag, Banyuwangi, Jawa Timur, itu, ia selalu
menunggu gerobag yang membuang sampah untuk ‘dicekeri’ atau dikais demi mencari
sisa-sisa benda apa pun yang barangkali masih bernilai jual.
“Jujur,
Le, aku golek sampah iki gae nyambung urip. Lha lek enek lebihe yo iso gae nyekolahne anak putu,” tutur Mbah Supinah polos, ketika ditemui
DIPLOMASINEWS.NET, di antara kumuhnya sampah di belakang pasar Desa Jajag, itu.
Kamis, 01 Nopember 2018. Maksudnya, dari hasil sebagai pemulung sampah itu di
samping bisa untuk menghidupi hidup dirinya sendiri juga masih bisa menyisihkan
buat ‘nyekolahkan’ anak – cucunya.
Ketika pada
Kamis, 01 Nopember 2018, DIPLOMASINEWS.NET, menanyakan sampai kapan ia akan
mengais sampah di belakang Terminal Jajag itu? Jawabnya pendek dan sederhana,
ia akan berhenti sebagai pemulung sampah ketika tubuh rentanya itu sudah tak
bisa melakukan aktivitas sehari-hari lagi.
Onliner :
ikhsan/diplomasinews.net
Editor : roy enhaer