Kades Gambiran : Stop Pungli, ‘Satus Seket’ Harga Mati
https://www.diplomasinews.net/2019/01/kades-gambiran-satus-seket-harga-mati.html
SATUS SEKET : Kepala Desa Gambiran, H Eko Hadi Riyanto, bukan mencari laba tapi PTSL adalah bentuk pelayanan
pada masyarakat [ image : andri/diplomasinews.net ]
DIPLOMASINEWS.NET _ GAMBIRAN _ BANYUWANGI _ Dengan
gaya ‘lesehan’ pada acara sosialisasi Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap [
PTSL ] di Desa Gambiran, Banyuwangi, digelar hari ini, Rabu, 16 Januari 2018. Seperti lazimnya, sosialisasi program
sertipikat massal itu dihadiri oleh pihak-pihak terkait dan juga dijubeli ratusan
warga pemohon se- desa Gambiran.
Catatan DIPLOMASINEWS.NET di acara ‘kumpul bareng’ soal pendaftaran sertipikat
di pendapa balai desa tersebut adalah pihak penyelenggara mencanangkan
sedikitnya 3.990 bidang yang harus terealisasi menjadi buku sertipikat.
“Benar, program ini tersedia sekitar 3.990
bidang yang diupayakan harus terbit,” ujar Mulyadi, ketua pelaksana PTSL ketika
ditemui DIPLOMASINEWS. NET, di sela jeda acara sosialisasi.
Lanjutnya, tidak seperti di tempat lain, bahwa program
PTSL di Gambiran itu sama sekali tidak membentuk lembaga kelompok masyarakat [
pokmas ] dalam pengelolaan dan pengerjaannya. Semua pihak yang terlibat di
dalamnya adalah para pemuda yang memiliki kepedulian dalam pelayanan masyarakat
dan yang memiliki keahlian di bidang-bidang yang terkait atas program sertipikatisasi
tersebut.
“Ini adalah pekerjaan pengabdian. Murni
pengabdian,” akunya tegas.
LESEHAN : Gaya sosialisasi PTSL di Desa Gambiran
yang hanya lesehan [ image : andri ]
Sementara itu, kepala desa Gambiran, H Eko Hadi
Riyanto, dengan sangat serius mengatakan bahwa PTSL di desanya tersebut
benar-benar murni demi melayani masyarakat atas kebutuhan sertipikat atau hak
kepemilikan lahan miliknya. Lebih tegas ia mengatakan bahwa pihaknya benar-benar
berangkat demi kepedulian dan pelayanan yang ‘the best’ atas hajat hidup ribuan
rakyat yang dirakyatinya itu. Jika aturan hukumnya mengatakan bahwa biaya sertipikat
itu hanya Rp. 150 ribu, pihaknya akan membuktikan dan mempraktikannya dalam aksi di lapangan.
Dalam konteks PTSL ini, ia hanya ingin
mengatakan pada masyarakat bahwa program ini adalah momentum terbaik buat
pengabdian atas dirinya ketika dipercaya memanggul amanat sebagai kepala desa
di Gambiran. Lebih jauh, ia ingin mencatat
sejarah bahwa pada era jabatannya pernah menyumbangsihkan pada masyarakat
tentang sertipikat yang murah dan mudah tanpa membebani biaya tambahan sepeser pun.
“Apa pun yang terjadi, ‘satus seket’ adalah
harga mati. Kalau berbunyi 150 ribu ya jangan ditambah-tambahi, lah,” tegas
orang nomor satu di desa Gambiran itu ketika ber-‘face to face’ kepada
DIPLOMASINEWS.NET, di pendopo desa, Rabu, 16 Januari 2019.
Onliner :
andri
Editor : roy enhaer