Agar Rakyat Tak Sekarat, ‘Bupati’ Harus Pro Rakyat

SILANG SENGKARUT : Aktivis Yunus dan Faiq, Aksi demo ratusan dump truck itu akan clear ketika Bupati Banyuwangi bersedia dan berani, mampu dan mau mengambil kebijakan yang pro rakyat [ image : roy enhaer/diplomasi ]


DIPLOMASINews.Net _ BANYUWANGI _ Pagi, sekira pukul 10.00 WIB, Senin, 04 Februari 2019, ratusan dump truck  terparkir hingga menyumbat akses jalan protokol di depan kantor pemerintah kabupaten [ pemkab ] Banyuwangi.  Pasalnya, aksi blokade ratusan armada truck pengangkut pasir tersebut tengah ‘gugat’ salah satu truk milik rekannya yang kini tengah ‘diamankan’ di kepolisian.

Adalah Faiq, seorang aktivis Banyuwangi, ketika menyoroti soal silang sengkarut tambang pasir di Banyuwangi.  Katanya, dalam konstitusi sudah jelas bahwa negara harus hadir ketika rakyat sedang ada persoalan dengan menggelar aksi demo besar-besaran di depan kantor pemkab Banyuwangi, Senini, 04 Februari 2019.

Lanjut Faiq, gonjang-ganjing soal tambang pasir di Banyuwangi itu sesungguhnya adalah hal yang sangat sepele. Tapi akan menjadi tidak sepele ketika orang nomor satu di kabupaten itu ‘tidak pro’ dengan rakyat.

“Saya sangat menginginkan agar bupati Banyuwangi  pro rakyat. Agar Bupati Anas menciptakan kebijakan yang berpihak pada hajat hidup rakyat,” terang Faiq ketika diwawancarai DIPLOMASINews.Net, di tengah aksi demo dump truck di depan kantor pemkab Banyuwangi, Senin, 04 Februari 2019, pukul 12.30 WIB.

Masih terangnya, ia sesungguhnya tak ingin aksi demo seperti itu terjadi di Bumi Blambangan ini. Pasalnya, aksi-aksi seperti itu jelas berdampak pada macet dan tersumbatnya kegiatan perekonomian. Dan, sepanjang jalan protokol tertutup dengan ratusan dump truck tengah menggugat para pejabat penting di kabupaten ini karena tersumbatnya komunikasi antara aspirasi rakyat dengan para pemimpinnya.

“Aksi demo itu tidak akan pernah terjadi jika aspirasi rakyat cepat direspon dan tidak disumbat oleh pejabatnya sendiri,” ujarnya geram.

Sejatinya, lanjut Faiq, surat pemberitahuan atas rencana aksi demo tersebut sudah dilayangkan satu minggu sebelumnya. Andai hal itu cepat ditanggapi, kemudian duduk bersama  satu meja untuk memecahkan segala kebuntuan yang selama ini tersumbat, pasti suara teriak-teriak di jalanan itu bisa dihindari.

Sementara itu, aktivis M Yunus juga berteriak lantang ketika diinterview DIPLOMASINews.Net, menyoal kegaduhan tambang pasir, dan sejumlah dump truck milik pemuat material yang masih ‘diamankan’ oleh aparat kepolisian.  Teriak Yunus, bahwa aksi demo kali ini adalah reaksi langsung atas ‘ketidakadilan’ pihak aparat atas pemilik truk yang diamankan. Dan, itu terjadi ketika dari 5 unit dump truck sudah berhasil dikeluarkan, tapi satu unit lainnya masih ‘ngandang’ di kepolisian.

“Aksi demo itu salah satunya adalah soal dump truck yang diamankan itu harus dikeluarkan. Bupati Anas harus bisa menangani masalah ini,” teriak Yunus semakin lantang di sela aksi demo, Senin, 04 Februari 2019.  

Teriak Yunus lagi, karena antara dump truck dengan tambang pasir itu adalah sesuatu yang tidak bisa terpisahkan. Truck itu alat untuk mengangkut pasir dari tambang pasir, sedangkan soal perizinan penambangan tersebut sangat dipersulit.

Onliner : roy/andri

Related

Cover Story 8353920210851105912

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item