Eko AGA : “Durung Dadi, Wis Wani Ngopeni”
https://www.diplomasinews.net/2019/02/eko-aga-durung-dadi-wis-wani-ngopeni.html
WIS WANI
NGOPENI : H. Eko Susilo Nurhdayat, SE, MM,
telah beraksi nyata pada ratusan ribu calon pemilihnya. [ image : roy
enhaer/diplomasi ]
Ketika itu, sakralnya lagu religi ‘Ya Mustafa’ telah menyambut kehadiran ‘Sang Masuk Pak Eko’ di acara gelaran santunan anak yatim dan piatu di salah satu musala di dusun Jatirejo. Wajah-wajah lugu dan bersahaja yang hadir di acara itu begitu terasa ‘pas banget’ dengan sosok kebersahajaan H. Eko Susilo Nurhidayat.
DIPLOMASINEWS.NET_JATIREJO_BANYUWANGI_Angka jam
digital terbaca pukul 20.00 WIB, tepat. Saat itu juga, sosok populer dan calon
legeslatif DPR RI dari Gerindra, H. Eko Susilo Nurhidayat, SE, MM, telah
menapaki ‘safari’ politiknya di Jatirejo, Desa Glagahagung, Purwoharjo,
Banyuwangi, Jawa Timur.
Ketika itu, sakralnya lagu religi ‘Ya Mustafa’ telah menyambut kehadiran ‘Sang Masuk Pak Eko’ di acara gelaran santunan anak yatim dan piatu di salah satu musala di dusun Jatirejo. Wajah-wajah lugu dan bersahaja yang hadir di acara itu begitu terasa ‘pas banget’ dengan sosok kebersahajaan H. Eko Susilo Nurhidayat.
Ia adalah politikus Gerindra yang pernah menjadi
wakil rakyat dua periode di DPRD Banyuwangi, sekaligus pemilik Agrowisata Umbul
AGA Puncak, di Glenmore. Ia juga dikenal sebagai sosok dermawan, merakyat
karena ia tak pernah berjarak dengan kegelisahan rakyat sehari-hari, selalu
mendengar kesumpekan ekonomi rakyat, dan juga selalu mendengar aspirasi rakyat
atas ketidakadilan atas hak-hak hidup mereka yang kerap kali dikebiri oleh para
petinggi di negeri ini.
“Saya sangat yakin seyakin-yakinnya, bahwa doa para
anak yatim itu mustajabah. Dan, Allah selalu menjajikan dan mengabulkan doa-doa
anak yatim,” ucap Eko dari atas panggung ketika berorasi politik di depan
ratusan konstituennya yang setia menyimaknya, Rabu malam, 06 Februari 2019.
DOA YATIM PIATU : H. Eko Susilo Nurhidayat, SE, MM, doa anak yatim dan piatu tak pernah keliru [ image : roy enhaer/diplomasi ]
Masih dalam orasinya, Eko telah ‘menantang’
seluruh hadirin yang hadir di gelaran santunan anak yatim tersebut dengan
kalimat pertanyaan, adakah calon wakil rakyat yang sekarang tengah berkampanye
itu ‘berani’ mengatakan dan sekaligus membuktikan bukti nyata kepada calon
pemilihnya? Calon legeslatif dari DPR RI itu dalam setiap bersosialisasi dengan
konstituennya selalu dan selalu memberikan hal-hal yang nyata dan logika. Ia tidak
pernah ‘berjanji’ dan menebar mimpi di siang hari kepada siapa pun yang
dijumpainya dalam konteks pencalegannya selama ini.
“Ini bukan mimpi. Ini bukan janji tanpa ada bukti. Ini adalah bukti yang bisa kita nikmati mulai hari ini. Ini adalah kartu ‘Sedulur Eko’ yang bisa dinikmati oleh setiap calon pemilih,” terang Eko dari atas panggung sembari memegang sebuah kartu ‘Sedulur Eko’ yang bisa digunakan sebagai fasilitas untuk berwisata menuju Umbul AGA Puncak, di Glenmore, yaitu destinasi Agrowisata milik H. Eko Susilo Nurhidayat, SE, MM, itu.
Kartu itu, kata Eko, adalah merupakan bentuk ‘seduluran’
atau persaudara abadi antara ia dengan para loyalis calon pemilihnya dalam
pileg nanti. Dan, kartu tersebut bisa berlaku hingga 5 [ lima ] tahun dan dapat
digunakan sebagai tiket tanda masuk ‘blusak-blusuk’ dan gratis bersama seluruh
keluarga di Agrowisata Umbul AGA Puncak.
Tanya Eko lagi dari atas panggung, adakah para
calon legeslatif yang akan bertarung di pileg nanti itu bersedia memberi dan
ikhlas kepada calon pemilihnya? Dengan koor bareng, para ratusan hadirin
tersebut menjawab tidak ada selain hanya H. Eko Susilo Nurhidayat, SE, MM,
saja.
“Adakah para caleg yang berani melakukan aksi ‘durung
dadi tapi wis wani ngopeni’?” tanya caleg DPR RI dari Gerindra, bernomor urut 2
[ dua ], dapil Jatim III, itu dari atas panggung, dan dijawab serentak oleh
hadirin dengan teriakan lantang, hanya H. Eko saja yang sanggup ‘ngopeni’ meski
belum jadi.
Maksudnya, hanya seorang caleg H. Eko Susilo Nurhidayat, SE, MM, sajalah yang telah berani ‘ngopeni’ atau peduli dengan ratusan ribu calon pemilihnya meski belum waktunya hari pencoblosan.
“Durung dadi tapi wis wani ngopeni,” pungkas H. Eko
Susilo Nurhidayat, SE, MM, ketika ditemui DIPLOMASINEWS. NET, usai turun dari orasi
politik, Rabu, 06 Februari 2019.
Onliner : nanang susanto
Editor
: roy enhaer