Kiai Suyuti Thoha : Tahun Politik, Kaum Nahdliyin Semakin ‘Tercabik’
https://www.diplomasinews.net/2019/02/kiai-suyuti-thoha-tahun-politik-kaum.html
DIPLOMASINEWS.NET
_ KEDUNGWUNGU _ BANYUWANGI _ Adalah KH Suyuti Thoha, pengasuh Pondok
Pesantren Mansyaul Huda, Kedungwungu, Tegaldlimo,
Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, itu, berceloteh ‘blak-blakan’ tentang kaum Nahdliyin
yang ‘tercabik-cabik’ eksitensinya ketika memasuki gelombang tahun politik seperti
sekarang ini. Contohnya, seperti helatan pilgub, pileg, dan bahkan 'pesta' pilpres pada April 2019, nanti.
“Ketika
tahun politik datang, kaum Nahdliyin selalu
diseret-seret ‘bajunya’ oleh tangan-tangan makelar politik,” ucap kiai kharismatik
pengasuh pondok pesantren Mansyaul Huda, Kedungwungu,
Tegaldlimo, Banyuwangi, itu, ketika menerima DIPLOMASINews.Net, di ruang
tamunya, Minggu, 03 Februari 2019.
Masih
ucapnya, kaum Nahdliyin sesungguhnya telah dimanfaatkan untuk hal-hal sesaat dan sesuatu yang amat instan. Celakanya
lagi, kemudian dijadikan komoditas alias barang dagangan perjualbelian menjelang
musim politik seperti sekarang ini. Bahkan, ucapnya lagi, di dalam internal
Nahdliyin sendiri pun banyak sekali oknum yang memanfaatkannya untuk
kepentingan perut, pribadi atau kelompok mereka.
“Saya
pinginnya, Nahdliyin atau NU secara kelembagaan untuk kembali ke khitah 1926. Agar
kembali ke kultural murni, agar tidak terpecah belah, dan tersekat-sekat seperti sekarang
ini,” harap Kiai Suyuti serius, ketika berdialog dengan DIPLOMASINews.Net, sembari
menghisap kreteknya dalam-dalam.
Lanjut
Kiai Suyuti, secara pribadi, ia berharap agar kaum Nahdliyin jangan mau diseret-seret
ke gelombang politik yang sedang bergolak seperti sekarang ini. Jangan mau
dijadikan amunisi kemudian ‘dibedilkan’ ke sasaran yang tak jelas dan kaum
Nahdliyin sendiri tidak bisa memahaminya.
“Nahdliyin jangan
mau dan harus menolaknya jika hanya untuk hal-hal sesaat. Jangan mau terseret dan dicabik-cabik oleh tangan-tangan ‘kotor’ politik,” pungkasnya.
Onliner
: roy enhaer