Ketika ‘Bau Kentut’ Tak Bisa Dipotret
https://www.diplomasinews.net/2019/10/ketika-bau-kentut-tak-bisa-dipotret.html
![]() |
@roy enhaer |
Jika kita omong soal rasa puas dan ketidakpuasan
atas hasil akhir pilkades serentak 2019 di Banyuwangi, itu, pasti akan teramat
panjang dan berurai-urai. Pasalnya, jika seorang kandidat tersebut gagal mimpi
dan harapannya menjadi orang nomor satu di desanya, pasti akan mengeluarkan
seluruh dalih dan setumpuk alasan subyektif atas dirinya.
Adalah sangat manusiawi jika seorang manusia itu
‘nggerundel’ karena telah gagal meraih apa yang dicita-citakan sebelum dia
mengalami kegagalan yang menghimpit dan menyakitkan jantung hatinya. Manusia itu
menjadi sangat manusiawi jika meledakkan kekecewaannya ketika rentetan kegagalan
itu menabrak dan melindas dirinya.
Contoh rasa ‘nggerundel’ itu misalnya dalam
konteks pilkades serentak 2019 di Banyuwangi, kemarin itu sangat banyak dialami
oleh kandidat yang terpuruk harapannya demi merebut kursi nomor satu di ‘istana’
desa itu.
Dan, ragam kekecewaan tersebut salah satunya
adalah soal money politics yang bisa merusak demokrasi
pilkades itu sendiri. Kandidat yang ‘gagal’ pasti menuduh rivalnya yang
berhasil dengan melakukan aksi kecurangan, aksi ‘serangan fajar’, aksi
bagi-bagi sembako, aksi bagi-bagi kerudung dan sarung, aksi intimidasi untuk golput dan dilarang hadir
mengaspirasikan haknya di bilik TPS demi menyoblos gambar wajah ‘jagoannya’.
Pertanyaannya, bukankah isu – isu perusak domokrasi
itu tidak hanya di level pilkades saja, tapi juga telah merambah di pemilihan –
pemilihan di level atas seperti pilcaleg,
pilbub, pilgub, pilwali, dan
bahkan ‘tingkat dewa’ di pilpres di
negeri ini?
Ternyata, rumor – rumor dan celotehan di jalanan
soal kecurangan dalam pesta demokrasi di jenjang mana pun yang bersifat
terstruktur, sistematik, dan masiv itu, tak bisa dibuktikan keberadaannya,
tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, dan tidak bisa dipotret dengan kamera
apa pun. Tetapi, dia tetap saja menggelinding bak bola salju yang siap menabrak
siapa pun berada di depannya.
Akhirnya, rumor dan isu tersebut seperti
layaknya ‘bau kentut’ yang menyengat menusuk hidung siapa saja. Tetapi aromanya
tidak ada seorang pun yang sanggup memotretnya.
@roy enhaer
Banyuwangi, Kamis, 10 Oktober 2019.