Pemerhati Kebijakan Publik, Dede Farhan Aulawi : ‘Stay at Home’, Aksi Nyata Bela Negara
https://www.diplomasinews.net/2020/04/pemerhati-kebijakan-publik-dede-farhan.html
![]() |
Dede Farhan Aulawi |
DIPLOMASINEWS.NET_BANDUNG_Melihat dan menilik
perkembangan penyebaran wabah virus Corona
yang terus meluas saat ini, perlu ada kesadaran kolektif dalam mendukung
program pemerintah dalam berbagai upaya penanggulangan dan pencegahannya.
Lihat saja update
data terakhir baik di Indonesia ataupun di banyak negara lainnya. Tren statistik menunjukkan peningkatan
yang signifikan.
Ketika DIPLOMASINEWS.NET, diskusi bareng dengan pemerhati kebijakan publik,
Dede Farhan Aulawi, di Bandung, Sabtu,
11 April 2020, mengatakan bahwa seluruh masyarakat Indonesia sebaiknya mematuhi
berbagai kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah.
Lanjutnya, kebijakan yang diambil memang tidak
mudah, karena bukan soal pilihan black
or white, hitam atau putih. Dan, ada banyak kondisi sebagai variabel
kebijakan yang harus dipertimbangkan dengan matang, juga ada beragam konsekuensi
dari setiap pilihan tersebut.
“Pemerintah beserta seluruh aparatur pembantunya
pasti sudah bermusyawarah sebelum membuat kebijakan,” ujar Dede, ketika ditemani
DIPLOMASINEWS.NET, Sabtu, 11 April 2020.
Masih ujarnya, bahwa kebijakan physical distancing maupun stay at home
perlu didukung seluruh lapisan masyarakat. Jadi, bila tidak benar-benar penting
sebaiknya tidak keluar rumah. Namun demikian, ujarnya lagi, bisa dipahami juga
bila sebagian masyarakat harus tetap keluar rumah dalam mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Itulah sebabnya pemerintah tidak mengambil
kebijakan lockdown, melainkan Pembatasan
Sosial Berskala Besar [ PSBB ].
" Dalam situasi seperti ini, stay
at home merupakan praktik bela negara saat ini ", ungkap Dede.
Masih ungkapnya, coba perhatikan para tenaga
medis yang penuh dedikasi berada di garda terdepan dalam menangani masalah ini.
Dengan penuh pengorbanan dan keberanian berjibaku memenuhi panggilan tugas
untuk bangsa dan negara.
Lanjutnya, lihat juga TNI dan Polri yang telah
melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh dalam mendukung policy pemerintah dalam upaya
penanggulangan COVID-19 itu. Meskipun sebagian masyarakat masih saja ‘ngedumel’,
tapi percayalah bahwa semua itu semata-mata dilakukan justru untuk melindungi
masyarakat itu sendiri.
Tak hanya itu, lihat juga seluruh aparatur
pemerintah lainnya, termasuk para tokoh masyarakat, Lembaga Sosial Masyarakat,
ormas, media, dan lainnya yang telah bersama-sama berjuang untuk mencegah dan
membantu segala persoalan yang terkait langsung atau tidak langsung dengan pandemic virus ini.
Masih ucap Dede, bahwa masyarakat tidak bisa
dengan leluasa melakukan segala aktivitasnya. Anak - anak tidak bisa sekolah
dan bermain. Aktivitas ibadah keagamaan jadi ‘terganggu’. Tanya Dede, jika
semua masyarakat tidak mendukung pemerintah, lalu sampai kapan situasi seperti
ini akan berlangsung ?
" Kita sebenarnya bukan tidak boleh membaca
atau mengetahui perkembangan berbagai informasi soal wabah virus ini, tetapi
yang terpenting adalah bagaimana pola pikir dan sikap kita dalam menghadapi
masalah tersebut,” pungkas Dede di ujung diskusinya bersama DIPLOMASINEWS.NET, Sabtu,
11 April 2020.
Pungkasnya lagi, hal itu jangan disikapi dengan
ketakutan, kepanikan atau keresahan, tetapi sikapi agar kita lebih berhati-hati
lagi, dan peduli untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. Jadi, sebaiknya tidak
membatasi pada akses informasi, melainkan bijak dalam memandang persoalan.
Onliner : oma prilly
Editor : roy enhaer