Dana Bansos buat ‘Sedekah’, Berakhir ‘Musibah’

SEMBULUNG ‘MELAMBUNG’ : Wajah kantor Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Jawa Timur. [ image : oma prilly/diplomasinews,net ]
DIPLOMASINEWS.NET_SEMBULUNG_BANYUWANGI_
Setiap aksi pasti melahirkan reaksi. Kalimat itulah yang hari – hari ini menjadi viral dan melambungkan nama seorang Suprayitno, Kepala Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Jawa Timur.

Rekaman DIPLOMASINEWS.NET, di lapangan, Rabu, 03 Juni 2020, bahwa keviralan dan melambungnya nama kepala desa tersebut diduga telah ‘menyedekahkan’ sebagian duit milik 26 [ dua puluh enam ] warga penerima manfaat dana bantuan sosial tunai [ BST ] kemensos yang terealisasi menjelang lebaran 2020, lalu.

Warga sebanyak 26 orang tersebut telah menerima uang tunai BST senilai Rp. 600 ribu setiap orang di pendopo Desa Sembulung menjelang hari raya tahun ini.

Sementara itu, Kepala Desa Sembulung, Suprayitno, ketika wawancara ekslusif bersama DIPLOMASI.NET, di ruang kerjanya membenarkan bahwa warganya yang berjumlah 26 orang tersebut usai menerima duit cash dari BST itu dikumpulkan di pendopo desa. Dan, ternyata kumpulkumpul tersebut tidak dihadiri kepala desa.

“Saya tidak ikut berkumpul di pendopo desa. Karena ada urusan ngambil masker di  kantor kecamatan Srono,” terang orang nomor satu di Desa Sembulung, itu ketika di – interview DIPLOMASINEWS.NET, di ruang kerjanya, Rabu, 03 Juni 2020.

Masih terangnya, dirinya hanya menerima hasil kumpulkumpul warga sejumlah 26 orang penerima manfaat itu yang intinya bahwa mereka telah ‘menyedekahkan’ sebagian duit untuk warga yang belum pernah menerima bantuan sosial apa pun.

“Hasil dari kumpulkumpul itu akhirnya terkumpul uang senilai dua juta delapan ratus ribu rupiah,” terang Suprayitno, Kepala Desa Sembulung itu kepada media online, ini.
 
Uang senilai itu, lanjut kades Sembulung, kemudian dibelanjakan dalam bentuk sembako yang sesuai rencana awal akan disantunkan buat warga yang selama ini belum pernah menerima gelontoran bansos apa pun. 

‘CLEAR’ DAN SELESAI : Kepala Desa Sembulung, Suprayitno, berucap bahwa  ‘semua’  itu kini sudah selesai dan ‘clear’. [ image : roy enhaer/diplomasinews.net ]  
Lanjutnya, ketika di – itang itung, ternyata duit ‘sedekah’ dari warga penerima itu masih tersisa Rp. 150 ribu yang akhirnya ‘dientekne pisan’ atau dibagikan kepada tiga orang oknum staf desa, yakni Rp. 50 ribu per kepala.

“Saya kasihan sama mereka [ tiga orang staf ] yang telah lembur selama ada program – program bantuan itu,” ucap Suprayitno, ketika diwawancarai DIPLOMASINEWS.NET, di ruang kerjanya.

Ternyata esok harinya, masih ucap kades Sembulung, berita tentang 26 orang penerima manfaat yang ‘menyedekahkan’ sebagian duit mereka itu ‘bocor’ dan meluncur bagai bola liar menggelinding ke mana – mana menjadi konsumsi public bahkan hingga terdengar nyaring di gendang telinga dinas terkait di kabupaten.

Lanjut kades, demi mendengar berita tersebut dinas terkait langsung merespon sekaligus menegur keras atas acara kumpulkumpul warga yang telah dilakukan pihak desa Sembulung, beberapa waktu lalu, itu.

“Intinya, duit yang telah terkumpul dua juta delapan ratus ribu rupiah, itu disuruh mengembalikan utuh kepada warga penerima itu lagi, “ jelentreh kades Sembulung.

Masih kata kades, akhirnya warga sejumlah 26 orang itu kembali dikumpulkan lagi di pendopo desa. Intinya, uang yang terlanjur di - sodakoh - kan itu akan dikembalikan utuh. Acara pun berjalan lancar dan aman – aman saja.

“Meski pihak desa telah mengembalikan dana warga yang telah disantunkan itu, ternyata masih saja ada warga yang peduli dan sukarela mengikhlaskan untuk menyumbang,” ucap kades Sembulung.   

Ketika Kepala Desa Sembulung, Suprayitno, dicecar pertanyaan apakah aksi ‘mengiris’ duit milik 26 warga penerima itu dikategorikan ‘menabrak’ program bantuan sosial dan melawan hukum yang berlaku?

“Menurut saya semuanya sudah selesai, kok. Biarkan pihak – pihak yang berwenang saja yang menilainya,” ucap kades Sembulung, itu ketika memungkasi wawancara eksklusifnya bersama DIPLOMASINEWS.NET, di ruang kerja ber – AC, itu, Rabu, 03 Mei 2020.

Dan, ketika disodori pertanyaan pamungkas tentang tayangan wawancara audiovisual – nya yang ‘valid dan panas’ di salah satu stasiun TV yang kini sudah tidak bisa ‘didelok’ lagi, itu dan juga sekaligus pertanyaan tentang tayangan wawancara keduanya atas ‘penebusan dosa’ di channel yang sama. Dan, kepala desa Sembulung itu hanya berucap  no comment  saja.

“Semuanya sudah clear, kok,” pungkas orang nomor satu di desa itu, pendek.  
           
Onliner  : oma prilly    
Editor     : roy enhaer   

Related

Cover Story 7201562613442407506

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item