Judi, Bisnis Remang - Remang Para 'Petinggi'
https://www.diplomasinews.net/2022/08/judi-bisnis-remang-remang-para-petinggi.html
![]() |
Oma Prilly |
Lagi, gegara 'kelakuan' Sambo akhirnya imbasnya meleleh, meluber dan melebar kemana - mana kemudian menggelinding menabraki lorong - lorong gelap hingga melintaslibasi menerobos ke ruang - ruang konsorsium tersembunyi.
Dan, salah satu yang terimbas langsung atas 'telenovela' bersambung aksi oknum polisi 'mbedil' konconya sendiri itu adalah industri perjudian di negeri Nusantara ini.
Apa pun nama dan bentuk bisnis judi itu. Entah itu judi online, darat, laut, udara, sungai dan atau judi konvensional pun, semuanya akan disikat habis hingga habis - habisan.
Dan, kemudian respon para petinggi penggenggam kuasa di atas sana pun akhirnya berteriak lantang sembari kepalkan tinju ke langit dan berjanji akan melarang dan melibasnya.
Dan, tugas kita hanya memanjatkan doa atas niat tulus pelarangan perjudian di negeri ini benar - benar serius dan tidak hanya berhenti di kosa kata 'masih akan' saja.
Bukankah suara - suara pembumihangusan segala bentuk judi di negeri katulistiwa ini telah digembar - gemborkan dan didengang - dengungkan oleh pihak yang harusnya sejak dulu harus diharuskan melarangnya itu?
Benarkah ucapan yang telah bergema seantero nasional itu bisa 'dicekel buntute' atau dibuktinyatakan bahwa industri perjudian yang telah mendarahdaging dan menguratsyaraf di masyarakat itu sungguh - sungguh akan 'tiarap' kemudian diratakan dengan tanah serata - ratanya?
Bisakah bisnis 'tiga kosong tiga' itu hengkang dari bumi negeri ini? Tidak 'overlap' atau berlebihankah ujaran - ujaran bernada harapan itu bisa dibuktikan aksinya dan tidak sekadar 'pepesan kosong' serta celoteh - celoteh basi mengingat bahwa sesungguhnya industri 'adu nasib' itu telah menggurita ke segala level mana pun di tengah keseharian kita?
Sekali lagi, bisa dan sanggupkah? Tidak mampu atau tidak maukah bahwa sesungguhnya industri ilegal perjudian itu bagian yang tak bisa terpisahkan dari idiomatik 'molimo' atau lima 'M' yang juga tidak bisa jauh - jauh dari kenafsuan dan kerakusan manusia?
Sekedar pengetahuan saja bahwa 'M' pertama bermakna 'maling', seperti korupsi. Kedua adalah 'madon' alias suka jajan perempuan. Yang ketiga adalah 'madat' alias psikotropika sedot bubuk sorga. Untuk yang keempat yaitu 'main' atau perjudian. Sedang 'M' yang kelima adalah 'minum' alias teler karena terlalu banyak tenggak 'topi miring' yang dioplos pertamax.
Sanggupkah kita berencana perang melawan industri remang - remang 'tiga kosong tiga' yang eksistensinya sudah menjadi semacam konsorsium bahkan bisa jadi sejenis 'kartel' yang pondasinya kuat dan tegak kokoh berdiri mengangkangi hidup kita sehari - hari seperti hari - hari ini?
Jujur, tulisan ini bukan sedang 'mengejek' apalagi tidak mempercayai niat baik para penggenggam kuasa di atas sana atas upaya 'lockdown' soal marak dan mengguritanya perjudian di negeri ini tetapi sekadar 'urun rembug' bahwa kita sering kali 'mandeg' di simpang jalan.
Benarkah bahwa sesungguhnya kita mampu tapi tidak mau atau enggan melakoninya karena terdapat 'tembok tebal' yang dibangun para 'petinggi' di negeri ini?
Oalah, Sambo, Sambo!
Oma Prilly
Minggu, 28 Agustus 2022.