GUGUR SATU TUMBUH SERIBU, GUGUR DUA ‘BANGKIT’ DUA RIBU
https://www.diplomasinews.net/2018/08/gugur-satu-tumbuh-seribu-gugur-dua.html
Tak mengurangi rasa hormat pada sang maestro Ismail Marzuki, pencipta dan komponis lagu nasional ‘Gugur Bunga’.
Maaf dan izinkan barang dua-tiga jenak jika aku telah lancang ‘memenggal’ sebagian lirik lagu wajib itu untuk sebuah inspirasi.
“
Telah gugur pahlawanku
Tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh seribu
Tanah air jaya sakti ”
Tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh seribu
Tanah air jaya sakti ”
Oleh
penggubahnya, lagu ‘Gugur Bunga’ itu berkisah tentang patriotisme prajurit yang
gugur dalam medan perang mempertahankan negeri ini melawan ‘Londo’ kolonialis. Satu
prajurit boleh gugur tapi akan tumbuh seribu militant lagi.
Izinkan
aku ‘menggeser’ sedikit tentang ‘mati satu tumbuh seribu’ itu dalam konteks
negeri ini pada hari-hari ini. Misalnya,
soal para koruptor yang beraksi korupsi.
Bukankah
satu koruptor dijebloskan bui tapi justru tumbuh seribu lagi di belakangnya?
Maafkan jika aku mengilustrasikan sepenggal kalimat bahwa gugur satu koruptor
akan tumbuh seribu lagi. Dan,
jika dua koruptor gugur, pasti bangkit dua ribu.
Dirgahayu
tujuh puluh dua tahun, Nusantaraku!
©roy
enhaer
Banyuwangi, Minggu, 20 Agustus 2017
Banyuwangi, Minggu, 20 Agustus 2017