Demo PT BSI, Negosiasi dan Berakhir Damai

NEGOSIASI ITU ‘DAMAI’ : Para ‘pejuang’ tambang ketika beraksi tolak tambang di depan gerbang PT Bumi Suksesindo [ BSI ] di gunung Tumpangpitu, kawasan Banyuwangi Selatan, Jawa Timur [ image : ist ]
DIPLOMASINEWS.NET_TUMPANGPITU_BANYUWANGI_’Industri’ Emas PT Bumi Suksesindo [ BSI ] yang empunya konsesi pertambangan logam mulia, emas, di Gunung Tumpangpitu, itu, hari ini, tengah berulang tahun atau mendirgahayui ke -7 tahunnya.

Dan, pesta ulang tahun kali ke tujuh PT Bumi Suksesindo [ BSI ], telah dihadiri ‘manusia-manusia’ papan atas, di antaranya, orang nomor satu di Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, S.Pd, SS, M.Si. Dan ‘last but not least’ orang nomor satu di Jawa Timur, itu pun hadir, yakni, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M,Si.  

Catatan DIPLOMASINEWS.NET, ketika orang menyebut Tumpangpitu, pasti tak pernah lepas dan terpisahkan oleh aksi demonstrasi tolak tambang dengan orasi agar ‘pabrik emas’ itu ditutup total.

Ternyata, kali ini, Kamis, 11 Juli 2019, tepat pukul 13.00 WIB, aksi demonstrasi itu benar-benar terjadi dan dilakukan kelompok ‘pejuang tambang’ dengan membentang spanduk sepanjang 15 meter bertuliskan huruf kapital : TUTUP TAMBANG EMAS TUMPANG PITU.

Aksi tutup tambang emas Tumpangpitu, itu, semakin ‘memanas’ saat pesawat ‘capung’ Helikopter yang membawa dua ‘orang VIP’ yakni, Abdullah Azwar Anas, dan Khofifah Indar Parawansa, itu, meraung-raung mengudara di atas Tumpangpitu.  

Pantauan DIPLOMASINEWS.NET, bahwa situasi di depan gerbang pos utama [ mine gate ] semakin ‘mendidih’ ketika kendaraan yang ‘berisi’ para pejabat itu dihadang oleh kelompok pejuang tambang. Tapi, peristiwa penghadangan kendaraan pejabat oleh kelompok massa demo, itu, segera terantisipasi oleh kesigapan sejumlah aparat.

Pada puncaknya, ada peristiwa ‘dramatis’ yang dialami oleh para penolak tambang di depan pintu masuk PT. BSI, tersebut, yakni, spanduk putih bertuliskan tutup tambang emas Tumpangpitu, sepanjang 15 meter, tersebut, ‘diseruduk’ kendaraan patwal aparat, sehingga ikut terseret dan melilit di mobil.

Atas peristiwa ‘komedian’ tersebut, salah seorang pejuang tambang, Paini, berusaha mengejar spanduk yang ‘katut’ terbawa kendaraan yang mengawal ‘tamu-tamu’ penting ketika menghadiri ulang tahun ‘pabrik emas’ di Gunung Tumpangpitu, di Desa Sumberagung, Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, itu. 


Dan, pada ujungnya, pihak aparat melakukan ‘negosiasi’ atas peristiwa ‘kecantol’ nya spanduk milik pejuang tambang yang jumlahnya kurang dari 50 orang tersebut.  

“Akhirnya kami diajak negosiasi dan berakhir damai,” ujar salah satu pejuang tambang kepada DIPLOMASINEWS.NET, yang enggan di-online-kan identitasnya, itu, Kamis, 11 Juli 2019.

Onliner : oma prilly/gus memet/diplomasinews.net
Editor    : roy enhaer

Related

Cover Story 7319132866507247162

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item